Aa Gym: Hawa Nafsu Jembatan Setan Menjadikan Orang Semakin Buruk
DAARUTTAUHIID.ORG | Dalam kehidupan ini, manusia kerap dihadapkan pada pilihan antara kebaikan dan keburukan. Namun, mengapa begitu banyak orang terjerumus pada perilaku buruk dan akhlak yang rusak? Tausyiah Aa Gym menjelaskan dengan tegas: kendaraan setan adalah nafsu.
Setan tidak memiliki kuasa nyata atas manusia kecuali lewat satu jalan utama: nafsu. Ketika seseorang tidak sungguh-sungguh mengendalikannya, ia menjadi sasaran empuk bagi tipu daya setan. Itulah sebabnya manusia yang tidak berjuang melawan hawa nafsunya akan mudah tergelincir ke dalam dosa, baik dalam bentuk kemarahan, syahwat, kesombongan, maupun keserakahan.
Dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.”
(QS. Yusuf: 53)
Aa Gym menekankan bahwa ada dua penyebab utama akhlak buruk. Pertama, lemahnya ilmu agama. Ketika seseorang tidak belajar agama, maka ia tidak mengenal Allah, tidak tahu kebaikan sejati, dan bertindak sebatas pikiran atau perasaan sesaat. Akhirnya, ia menuruti hawa nafsu, bukan kebenaran. Kedua, lemahnya jiwa dalam menahan dorongan nafsu. Banyak orang tahu yang benar, tapi tidak kuat menahan diri. Jiwanya kalah, dan nafsu pun menguasai.
Allah juga memperingatkan:
“Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.”
(QS. Shad: 26)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam pun bersabda:
“Orang yang kuat bukanlah yang menang dalam bergulat, tetapi yang mampu mengendalikan dirinya saat marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka jelas, nafsu dan kebodohan agama adalah kombinasi yang menghancurkan. Perilaku menyimpang yang sering kita lihat di masyarakat hampir selalu bersumber dari dua hal ini: tidak paham agama dan diperbudak nafsu.
Solusinya? Perkuat ilmu agama dan latih diri untuk menundukkan hawa nafsu. Hidup ini bukan untuk dituruti semaunya, tapi untuk dijalani sesuai petunjuk Allah. Dengan ilmu, kita mengenal kebenaran. Dengan mengendalikan nafsu, kita menempuh jalan taqwa. Hanya dengan kombinasi inilah kita bisa bebas dari tipu daya setan dan hidup dalam cahaya petunjuk Ilahi. (KH. Abdullah Gymnastiar)