Ternyata Ini Alasan Nabi dan Sahabat Suka Berdagang!
DAARUTTAUHIID.ORG | Dalam hidup ini, kerja bukan hanya persoalan mencari uang, tapi juga bukti kalau kita bertanggung jawab atas hidup sendiri. Islam memandang kerja sebagai sesuatu yang penting sekali. Bahkan ada satu kutipan dari ulama besar, Al-Hafizh As-Sakhawi, yang menyebutkan:
“Sesungguhnya Allah membenci orang yang nganggur padahal dia sehat dan kuat.”
Artinya, malas-malasan tanpa alasan itu bukan hanya tidak memiliki etos kerja yang buruk, tapi sesuatu hal yang tidak disukai oleh Allah. Maka nggak heran kalau banyak ulama zaman dulu sampai nulis buku khusus soal kerja halal. Salah satunya adalah Muhammad bin Hasan As-Syaibani lewat karyanya Kitab Al-Kasb.
Dalam buku itu, dijelaskan bahwa Islam tidak hanya membolehkan orang buat kerja, tapi juga sangat mendorong umatnya buat aktif dan produktif. Pekerjaan halal adalah fondasi hidup, dan sumber keberkahan dunia akhirat.
Sayangnya, masih ada aja orang yang gengsi untuk mulai kerja, apalagi kalau harus jualan di pinggir jalan atau jadi pedagang keliling. Padahal, Islam tidak pernah ngejudge profesi. Yang penting halal dan bisa memenuhi kebutuhan hidup. Ulama seperti Al-Mawardi dan Ibnu Khaldun pun sepakat, al-kasb alias usaha cari nafkah itu mencakup semua jenis pekerjaan yang halal, termasuk berdagang, bertani, atau jadi pengrajin.
Secara historis, tiga profesi ini bahkan dianggap sebagai pekerjaan paling dasar sejak zaman dulu: bertani (az-zira’ah), berdagang (at-tijarah), dan produksi/kerajinan (ash-shina’ah). Dan berdagang jadi salah satu yang paling utama. Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam sendiri dulunya adalah seorang pedagang yang jujur dan amanah, bukan petani atau pengrajin. Ini bukan kebetulan, tapi karena berdagang punya banyak keutamaan.
Allah Ta’ala juga berfirman dalam QS Al-Muzzammil ayat 20:
“Dan sebagian mereka berjalan di muka bumi mencari karunia Allah…”
Ditambah lagi ada hadits keren yang menyebut:
“Pedagang yang jujur dan amanah akan dikumpulkan bersama para nabi, orang shiddiq, syuhada, dan orang saleh di hari kiamat.” (HR. Tirmidzi)
Para sahabat Rasul juga banyak yang kerja sebagai pedagang. Bukan karena nggak ada pilihan lain, tapi karena mereka tahu berdagang itu mulia, apalagi kalau dibarengi dengan kejujuran dan niat yang tulus.
Jadi buat teman-teman yang lagi bingung mulai dari mana buat mandiri secara finansial, jangan gengsi buat mulai dari berdagang. Apakah hal itu jualan online, buka lapak kecil, atau jadi reseller, semua bisa jadi jalan rezeki yang penuh berkah.
Hal yang perlu diingat ialah kerja itu ibadah. Dagang itu jalan mulia. Jangan tunggu mapan buat mulai. Mulai aja dulu, biar Allah yang sempurnakan.