Pemkab Bandung Perkuat Edukasi Bencana Akibat Aktivitas Sesar Lembang

DAARUTTAUHIID.ORG | Potensi gempa dari aktivitas Sesar Lembang kembali menjadi sorotan serius Pemerintah Kabupaten Bandung. Menyikapi hal itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna langsung menginstruksikan seluruh camat di wilayahnya untuk turun tangan memberikan edukasi kebencanaan kepada masyarakat.

“Camat adalah ujung tombak pemerintah daerah. Mereka harus memastikan masyarakat paham tentang Sesar Lembang, dampaknya, serta langkah tepat yang harus dilakukan saat gempa terjadi,” tegas Dadang, Senin (25/8/2025).

Instruksi ini disampaikan setelah rangkaian gempa kecil mengguncang Bandung Raya pada pertengahan Agustus. BMKG mencatat, guncangan terjadi pada 14, 19, dan 20 Agustus akibat aktivitas Sesar Lembang. Bahkan, Sesar Kertasari juga sempat memicu gempa di sejumlah titik.

Dadang menekankan pentingnya informasi resmi yang menenangkan, bukan sekadar kabar simpang siur dari media sosial. Karena itu, para camat bersama perangkat desa ditugaskan untuk menyampaikan sosialisasi secara langsung.

“Kami tidak ingin warga hanya mendengar isu. Edukasi harus jelas, tepat, dan menenangkan,” ujarnya.

Selain penyuluhan, Pemkab Bandung juga berkoordinasi dengan BPBD, TNI, Polri, dan komunitas lokal. Bentuk kegiatannya beragam, mulai dari simulasi evakuasi, sosialisasi di sekolah, hingga pelatihan tanggap darurat di tingkat masyarakat.

Sebagai langkah lanjutan, pemerintah tengah menyiapkan peta rawan bencana yang akan dibagikan ke seluruh kecamatan. Peta ini akan menjadi panduan untuk menyusun strategi evakuasi dan rencana tanggap darurat di tiap wilayah.

“Kesiapsiagaan adalah kunci. Dengan edukasi yang tepat, risiko bisa ditekan. Saya yakin warga Bandung bisa lebih tangguh,” tambah Dadang optimistis.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, Sesar Lembang adalah patahan aktif sepanjang kurang lebih 29 kilometer, membentang dari Padalarang hingga Lembang. Jika energi yang tersimpan dilepaskan sepenuhnya, potensi gempa bisa mencapai magnitudo 6,5–7.

Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan tanpa panik. Informasi resmi terkait aktivitas gempa dapat diakses langsung melalui situs PVMBG.

Tak hanya untuk masyarakat umum, Pemkab Bandung juga mendorong sekolah, organisasi pemuda, hingga kelompok masyarakat untuk aktif dalam program edukasi bencana. Harapannya, budaya sadar bencana bisa tumbuh sejak usia dini.

“Mulai dari anak-anak sekolah hingga masyarakat luas, semua harus tahu apa yang harus dilakukan. Dengan begitu, warga bukan hanya siap, tapi juga bisa saling menguatkan saat darurat,” pungkas Dadang. (Sumber: Sekitarbandung.com)