Memahami Bisnis dalam Islam: Antara Ibadah dan Muamalah

DAARUTTAUHIID.ORG | Ketika mendengar kata bisnis, pikiran kita sering langsung tertuju pada keuntungan, modal, dan strategi. Namun dalam Islam, bisnis punya makna yang jauh lebih dalam. Ia bukan sekadar mencari untung, tetapi juga bisa menjadi jalan ibadah jika dijalankan dengan cara yang benar.

Islam mengajarkan bahwa bekerja dan berusaha mencari nafkah bukan hanya urusan dunia, tapi juga bisa bernilai akhirat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam sendiri adalah seorang pedagang yang dikenal jujur dan amanah. Beliau bersabda:

“Sebaik-baik penghasilan adalah hasil usaha tangan seseorang sendiri, dan setiap jual beli yang mabrur (jujur).”

Artinya, selama bisnis dilakukan dengan jujur, adil, dan tidak merugikan orang lain, maka Allah Ta’ala akan memberikan keberkahan.

Dalam Al-Qur’an, Allah mengingatkan:

“Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan cara yang batil, kecuali dengan perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka.” (QS. An-Nisa: 29).

Ayat ini mengajarkan bahwa bisnis bukan sekadar pertukaran barang atau uang, tapi juga tentang kepercayaan, keadilan, dan kerelaan kedua belah pihak. Dengan kata lain, bisnis adalah bagian dari muamalah hubungan sosial yang menuntut kejujuran dan tanggung jawab.

Kalau kita ingin bisnis kita bukan hanya berkembang, tapi juga berkah, maka ada beberapa hal penting yang perlu dijaga:

Pertama Jujur. Jangan sampai ada kebohongan dalam harga atau kualitas.

Kedua Amanah.  Kalau diberi kepercayaan, jangan sampai dikhianati.

Ketiga Hindari riba: Jangan mengambil keuntungan dari hal yang Allah larang.

Keempat Transparan. Jelas akad, jelas harga, jelas barangnya.

Kelima Adil. Cari keuntungan tanpa merugikan orang lain.

Dalam Islam, tujuan utama bisnis bukan hanya memperbanyak harta. Lebih dari itu, bisnis adalah sarana untuk menafkahi keluarga, membantu sesama lewat zakat dan sedekah, serta menebar manfaat bagi banyak orang.

Jadi, kalau kita bicara bisnis dalam Islam, sesungguhnya kita bicara tentang keseimbangan: antara mencari rezeki dan mencari ridha Allah. Dengan menjalankan bisnis secara halal, jujur, dan penuh keberkahan, kita bukan hanya sukses di dunia, tapi juga menabung amal untuk akhirat. (Arga)