Aa Gym: Rida pada Takdir Allah, Jalan Menuju Hati yang Tenang

DAARUTTAUHIID.ORG | Setiap manusia pasti akan berhadapan dengan berbagai peristiwa dalam hidup, ada yang menyenangkan, ada pula yang menyakitkan. Namun, seorang mukmin sejati tidak menilai hidup hanya dari apa yang tampak di depan mata. Ia belajar untuk menerima segala ketetapan Allah dengan rida,

Kalau Allah sudah menakdirkan sesuatu, terimalah dengan rida. Barang siapa rida terhadap ketetapan Allah, maka Allah pun akan rida kepadanya. Percayalah, kita tidak akan dikecewakan. Kalaupun tampak tidak cocok, itu hanya karena kita belum memahami rahasia Allah.

Rida bukan berarti menyerah tanpa usaha, melainkan menerima keputusan Allah dengan hati yang lapang setelah berusaha maksimal. Seorang mukmin tetap berikhtiar dengan sungguh-sungguh, tetapi ketika hasilnya tidak sesuai harapan, ia tidak larut dalam kecewa. Ia yakin bahwa di balik apa yang terjadi, ada hikmah dan kasih sayang Allah yang belum ia pahami.

Allah berfirman Ta’ala:

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa pengetahuan manusia terbatas, sedangkan ilmu Allah meliputi segalanya. Apa yang tampak buruk bisa jadi adalah jalan menuju kebaikan yang lebih besar.

Kekecewaan sering muncul karena kita ingin segala sesuatu berjalan sesuai keinginan kita. Namun, saat hati belajar rida, kekecewaan berubah menjadi ketenangan. Kita tidak lagi sibuk bertanya “kenapa ini terjadi?”, tetapi mulai berkata, “mungkin ini yang terbaik menurut Allah.”

Tidak akan ada kekecewaan bagi orang yang rida. Sebab, ketika seseorang percaya bahwa semua sudah diatur oleh Zat Yang Maha Bijaksana, ia tidak melihat takdir sebagai beban, tetapi sebagai bukti cinta Allah yang sedang mendidiknya agar semakin matang dan dekat dengan-Nya.

Sering kali kita baru memahami hikmah sebuah peristiwa setelah waktu berlalu. Hal yang dulu membuat kita sedih, ternyata justru menjadi jalan menuju kebaikan. Karena itu, jangan tergesa-gesa menilai takdir buruk. Bisa jadi, Allah sedang menyelamatkan kita dari sesuatu yang lebih berbahaya, atau sedang menyiapkan sesuatu yang lebih indah di waktu yang tepat. (KH. Abdullah Gymnastiar)