Sudan Usulkan Turki dan Qatar Jadi Mediator Perdamaian

DAARUTTAUHIID.ORG | Pemerintah Sudan mengusulkan keterlibatan Turki dan Qatar dalam upaya mediasi negosiasi damai antara militer Sudan dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF) untuk mencapai kesepakatan yang lebih adil.

“Jika ingin perundingan damai yang sesungguhnya, kita perlu melibatkan mediator lain, yakni Turki dan Qatar,” ujar Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Dr. Yassir Mohamed Ali, di Jakarta, Rabu (5/11/2025).

Usulan tersebut muncul setelah Kelompok Empat Internasional (AS, Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab) menawarkan inisiatif perdamaian. Sudan menilai Mesir dan Arab Saudi sebagai mitra tepercaya, namun menganggap AS dan UEA berpihak pada RSF yang dituduh melakukan pemberontakan dan pembunuhan warga sipil di El-Fasher.

Yassir menegaskan, Sudan menolak tekanan internasional untuk menerima syarat gencatan senjata yang dianggap merugikan pemerintah. Ia menilai perdamaian tidak dapat dipaksakan kepada pihak yang sedang mempertahankan kedaulatannya.

Sejak konflik pecah pada April 2023, pertempuran antara militer Sudan dan RSF telah menewaskan lebih dari 150 ribu orang dan memaksa ratusan ribu lainnya mengungsi. RSF sebelumnya menyatakan siap menerima gencatan senjata kemanusiaan yang diusulkan negara-negara Quad, namun bentrokan terus berlanjut di berbagai wilayah, termasuk Darfur dan Kordofan.