Aa Gym: Ketika Syukur Menjadi Kunci Harmoni Rumah Tangga

DAARUTTAUHIID.ORG | Dalam kehidupan rumah tangga, syukur dan kesabaran adalah dua pilar utama yang menentukan keberkahan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam pernah mengingatkan umatnya tentang pentingnya menjaga sikap syukur, terutama dalam hubungan suami istri. Hal ini bukan untuk menyalahkan salah satu pihak, tetapi sebagai nasihat agar setiap muslimah memahami betapa besar kedudukan akhlak dalam rumah tangga.

Rasulullah bersabda bahwa salah satu sebab banyaknya penghuni neraka dari kalangan perempuan adalah karena kufur terhadap suami, bukan kufur kepada Allah. Kufur yang dimaksud adalah mengingkari kebaikan pasangan, melupakan seluruh jasa dan pengorbanannya hanya karena satu kekurangan atau kesalahan kecil. Sikap demikian dapat menghapuskan rasa syukur dan mengundang murka Allah.

Dalam hadis lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam menjelaskan bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Makna dari perumpamaan ini adalah bahwa perempuan memiliki sifat lembut dan sensitif. Jika diperlakukan dengan keras, ia bisa “patah”, tetapi jika dibiarkan begitu saja, ia tetap “bengkok”. Maka cara terbaik adalah menyikapinya dengan kesabaran, kelembutan, dan kebijaksanaan.

Kesabaran seorang suami dalam menghadapi karakter istrinya bukanlah kelemahan, tetapi ibadah. Sebab, hanya Allah-lah yang mampu membolak-balik hati manusia. Ketika suami bersabar, Allah akan menolongnya dengan melunakkan hati istrinya, menghadirkan ketenangan, serta menguatkan ikatan rumah tangga.

Bagi sebagian wanita, tuntunan ini menjadi pengingat agar tidak terjebak dalam sikap kurang bersyukur—selalu memikirkan hal yang tidak ada, kecewa dengan apa yang ada, dan kurang menghargai kebaikan pasangan. Sementara bagi laki-laki, ini menjadi nasihat agar menghadapi keluarga dengan akhlak terbaik, bukan dengan kekerasan.

Kufur nikmat dalam rumah tangga, terutama mengingkari kebaikan pasangan, dapat menjadi sebab malapetaka. Namun sebaliknya, sikap saling menghargai, saling memaafkan, dan saling bersyukur adalah jalan menuju keberkahan dan rahmat Allah.

Semoga kita termasuk hamba-hamba yang menjaga syukur, memelihara kesabaran, dan menjadikan rumah tangga sebagai ladang ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. (KH. Abdullah Gymnastiar)