Hujan Merupakan Karunia yang Turun dari Langit
DAARUTTAUHIID.ORG | Memasuki musim hujan seperti sekarang, hampir seluruh wilayah Indonesia diguyur air dari langit. Kadang deras, kadang rintik, namun semuanya tetap dalam kendali Allah. Kita diingatkan untuk tidak mencela hujan, sebab setiap tetesnya adalah karunia yang datang membawa hikmah.
Bagi para petani, misalnya, hujan adalah kabar gembira yang selalu dinantikan. Sawah dan ladang mereka tidak perlu lagi disiram dengan susah payah. Bandingkan dengan musim kemarau, saat tanah mengering dan sumber air terasa semakin terbatas. Di sinilah hujan menjadi bukti kasih sayang Allah, sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya pada QS. Qaf ayat 9:
“Dan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen.”
Begitu pula dalam QS. Asy-Syura ayat 28, Allah menerangkan bahwa hujan adalah rahmat yang diberikan setelah manusia merasa putus asa:
“Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Maha Pelindung, Maha Terpuji.”
Ayat-ayat ini mengingatkan kita bahwa hujan bukan sekadar fenomena alam, tetapi salah satu pintu rahmat bagi seluruh makhluk.
Namun, kita juga paham bahwa hujan tidak selalu datang dalam bentuk kenikmatan. Saat ia turun sangat deras disertai angin kencang, potensi bencana bisa muncul. Karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan agar kita tetap bersikap baik, tidak mencela angin ataupun hujan, dan berdoa agar Allah menjauhkan keburukannya. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
“Angin adalah bagian dari pemberian Allah, bisa membawa rahmat dan juga bisa membawa azab. Jika kalian melihatnya, jangan mencelanya; mohonlah kepada Allah kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya.”
Ketika hujan turun, Rasulullah membaca doa:
“Allahumma shayyiban nafi’an”
(Ya Allah, jadikanlah hujan ini sebagai hujan yang bermanfaat.)
Selain itu, turunnya hujan juga menjadi salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni menukil hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Carilah doa yang mustajab pada tiga keadaan: ketika dua pasukan bertemu, menjelang pelaksanaan shalat, dan saat hujan turun.”
Karena itu, ketika langit menurunkan air rahmatnya, alangkah baiknya kita memanfaatkannya untuk memperbanyak doa, bersyukur, dan memohon kebaikan dari Allah. Hujan bukan hanya fenomena cuaca, tetapi juga salah satu waktu terbaik untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
