Aa Gym: Jalan Kebahagiaan Itu Tidak Ribet

DAARUTTAUHIID.ORG | Setiap orang pasti ingin hidupnya bahagia. Tidak ada satu pun yang menginginkan derita. Namun sering kali, manusia justru merasa hidup terasa berat, ruwet, dan penuh beban. Padahal, sumber keruwetan itu bukan berasal dari perintah Allah, melainkan dari diri kita yang menjauh dari ketaatan.

Sesungguhnya, penderitaan sejati muncul ketika kita banyak bermaksiat dan enggan menaati Allah. Sebaliknya, kebahagiaan itu hadir dalam setiap perintah-Nya. Apa buktinya? Coba renungkan. Mana yang membuat hati lebih tenang: marah-marah atau menahan amarah? Jelas, menahan amarah jauh lebih menenangkan. Orang yang membiarkan emosinya meledak justru tidak pernah merasakan bahagia.

Begitu pula dengan memaafkan. Mana yang membuat hidup lebih lapang: menjadi pemaaf atau menyimpan dendam? Tentu saja memaafkan. Semua ajaran Allah selalu mengarah pada kebahagiaan, ketenangan, dan kelapangan jiwa. Allah tidak pernah membebani kita dengan sesuatu yang sia-sia.

Bahkan lebih dari itu, kebaikan yang kita lakukan diberi ganjaran luar biasa. Satu amal baik bisa dilipatgandakan dari sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat. Dan uniknya, baru berniat berbuat baik saja sudah dicatat sebagai pahala. Sementara jika kita berbuat dosa, Allah hanya menghitungnya satu. Di mana letak keribetannya? Justru semuanya dimudahkan agar kita bahagia.

Jika hidup terasa ruwet, boleh jadi bukan karena ajaran Allah yang sulit, tetapi karena diri kita yang enggan mendekat. Padahal, semakin dekat dengan Allah, semakin ringan hidup ini. Hidup hanya menjadi rumit ketika kita menolak jalan kebahagiaan yang telah Allah siapkan.

Maka, jika ada beban hidup yang terasa berat, jurusnya hanya satu: serahkan pada Allah. Biarkan Allah yang mengurus, karena Dia-lah sebaik-baik pengatur kehidupan. (KH. Abdullah Gymnastiar)