Aa Gym: Jangan Balas Kebencian dengan Kebencian

DAARUTTAUHIID.ORG | Dalam kehidupan, kita tentu tak luput dari pandangan orang lain. Ada yang suka, ada pula yang tidak menyukai kita. Namun, apakah ketidaksukaan orang lain harus membuat kita marah? Tidak perlu. Ketika seseorang tak menyukai kita, itu tidak akan merugikan hidup kita sedikit pun. Yang lebih membahayakan justru adalah ketika kita sendiri menyimpan kebencian kepada orang lain.

Alloh memerintahkan kita untuk memaafkan. Memaafkan bukan berarti membenarkan perlakuan buruk, tetapi bentuk kepatuhan kepada perintah-Nya. Memaafkan juga menjadi pintu ketenangan hati, jalan menuju kedekatan kepada Alloh. Dan bukan hanya itu, kita juga dianjurkan untuk tetap berbuat baik, meski terhadap orang yang pernah menyakiti kita. Ini memang tidak mudah. Namun, itulah jalan menuju ketakwaan yang sejati.

Alloh yang Maha Mengetahui tidak akan pernah salah dalam menetapkan apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Tak ada satu pun manusia yang mampu menghalangi rezeki, kemuliaan, atau takdir baik yang telah Alloh tetapkan untuk kita. Maka, mengandalkan Alloh jauh lebih aman daripada mendendam kepada manusia.

Yang justru bisa merusak kehidupan kita adalah diri kita sendiri, ketika kita tidak mampu mengendalikan amarah, menolak untuk memaafkan, dan terus-menerus larut dalam kebencian. Dalam Al-Qur’an, disebutkan bahwa orang yang menzalimi dirinya sendiri adalah orang yang paling merugi.

Mari kita jaga hati, jangan biarkan kebencian menggerogoti ketulusan jiwa. Fokuslah memperbaiki diri, berprasangka baik kepada Alloh, dan tetap istiqamah berbuat baik. Karena sesungguhnya, kemuliaan dan ketenangan hidup tidak ditentukan oleh penilaian orang lain, melainkan oleh hubungan kita dengan Alloh. (KH. Abdullah Gymnastiar)