Aa Gym: Jangan Cemas! Alloh Sudah Mengatur Segalanya

DAARUTTAUHIID.ORG | Cemas tentang rezeki, cemas karena belum mendapatkan pekerjaan, cemas belum memiliki rumah, cemas karena belum bertemu jodoh, cemas karena belum berangkat haji, atau bahkan terlalu cemas memikirkan masa depan yang belum tentu terjadi.

Perasaan cemas adalah hal yang manusiawi. Namun, Islam mengajarkan bahwa rasa cemas tidak boleh mendominasi hati kita hingga melemahkan ikhtiar dan menjauhkan kita dari rasa tawakal kepada Allah Ta’ala.

Tugas utama kita sebagai manusia bukanlah mencemaskan apa yang belum kita miliki, tetapi memperbaiki ibadah kita kepada Allah. Shalat yang kita lakukan setiap hari, dzikir yang kita lantunkan, doa yang kita panjatkan—semua itu harus semakin berkualitas. Berikan yang terbaik hanya untuk Allah. Setelah itu, serahkan hasilnya kepada-Nya. Inilah hakikat tawakal: berusaha dengan sungguh-sungguh, lalu meyakini bahwa Allah akan memberikan yang terbaik.

Rezeki kita sudah diatur oleh Allah. Banyak atau sedikit, cepat atau lambat, semua dalam ketentuan-Nya. Yang terpenting adalah bagaimana kita mensyukuri setiap nikmat yang Allah berikan. Jangan cemas jika masih tinggal di rumah kontrakan; selama Allah masih memberi rezeki untuk membayarnya, berarti itu yang terbaik untuk saat ini. Allah Maha Tahu kapan saat yang tepat bagi kita untuk memiliki rumah sendiri.

Begitu juga soal jodoh. Jangan terlalu risau jika belum dipertemukan dengan pasangan hidup. Justru jadikan masa penantian sebagai kesempatan memperbaiki diri. Karena ketika kita memperbaiki diri, Allah sedang mempersiapkan jodoh terbaik yang sepadan dengan kualitas diri kita.

Hidup memang tidak lepas dari ujian. Ada kesedihan, rasa takut, kelemahan, kemalasan, hingga sifat-sifat buruk seperti pelit dan penakut yang seringkali menghalangi langkah kebaikan kita. Namun, jangan biarkan semua itu membuat hati semakin gelisah. Ingatlah, Allah tidak membebani hamba-Nya di luar batas kemampuan.

Kuncinya sederhana: ikhtiar, tawakal, dan doa.
Berikhtiar dengan usaha terbaik yang kita mampu. Bertawakal dengan penuh keyakinan bahwa Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk kita. Dan jangan pernah berhenti berdoa, memohon pertolongan kepada-Nya.

Maka, jangan cemas terhadap dunia ini. Semua sudah Allah atur dengan sempurna. Tugas kita adalah memperbaiki hubungan dengan Allah, berprasangka baik kepada-Nya, dan menjalani hidup dengan hati yang tenang. InsyaAllah, siapa yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan sejati. (KH. Abdullah Gymnastiar)