Aa Gym: Jangan Membuka Aib, karena Alloh Menutupinya

DAARUTTAUHIID.ORG | Merasa takut ketika aib kita diketahui orang lain adalah hal yang wajar. Itu tanda bahwa rasa malu masih hidup di hati. Kita malu jika kesalahan terkuak, minder jika kekurangan terlihat, dan gelisah ketika cela kita menjadi buah bibir. Karena itulah, kita berusaha sekuat tenaga menutupinya rapat-rapat.

Namun, pertanyaannya: jika aib itu akhirnya terbuka, apakah itu musibah atau justru karunia? Jawabannya bergantung pada cara kita memandang dan menyikapinya. Sayangnya, banyak di antara kita yang lebih takut pada penilaian manusia ketimbang khawatir tidak diampuni oleh Alloh Ta’ala.

Padahal, sebagai manusia, kita pasti memiliki kelemahan. Tidak ada yang sempurna, kecuali para nabi dan rasul yang maksum, yang setiap langkahnya dibimbing langsung oleh Alloh. Dia mengetahui isi hati, setiap ucapan, dan pikiran kita, kapan pun dan di mana pun. Bahkan, setiap maksiat yang kita lakukan, Alloh menyaksikannya. Andai semua keburukan kita dibuka di hadapan manusia, mungkin tak ada yang mau mendekat, bahkan orang terdekat pun akan menjauh.

Lalu, apa yang harus dilakukan jika aib dan dosa terasa menumpuk? Jawabannya sederhana: bertaubatlah dengan taubat yang tulus. Allah memberi kita waktu dan kesempatan untuk menebus kesalahan, selama napas masih berhembus. Dia berfirman:

“Tidakkah mereka mengetahui, bahwa Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya?” (QS. At-Taubah: 104)

“Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menzalimi dirinya, kemudian ia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa: 110)

Percayalah, selama kita masih diberi waktu, berarti Alloh Ta’ala masih menyayangi kita. Maka jangan tunda taubat sampai penyesalan datang di saat yang sudah terlambat, karena penyesalan setelah kematian tidak akan berguna. Wallahu a‘lam bishshawab. (KH. Abdullah Gymnastiar)