Aa Gym: Prasangka Baik kepada Allah Menjadi Jalan Kemudahan Hidup

DAARUTTAUHIID.ORG | Dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman: “Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku.” Artinya, bagaimana kita memandang Allah akan menentukan bagaimana kita menjalani hidup. Bila kita berprasangka bahwa hidup itu sulit, berat, dan menyusah­kan, maka itulah yang akan kita rasakan. Padahal, Allah tidak pernah berniat mempersulit hamba-Nya.

Perintah Allah sebenarnya sederhana: belajar, lalu amalkan. Pelajari ilmu agama dengan hati yang tulus, lalu jalankan dengan ikhlas. Jika ada yang dilarang, jauhilah karena larangan itu dibuat untuk menghindarkan kita dari kesengsaraan. Jika ada yang diperintahkan, lakukanlah karena itu semua adalah bekal untuk hidup yang bahagia dan mulia.

Lalu, di mana letak kesulitannya? Kadang kita merasa berat, tetapi ketika ditanya, “Susahnya yang mana?” kita pun sulit menyebutkannya. Banyak yang merasa perintah Allah itu berat, padahal setelah dirinci, ternyata tidak sebanyak yang dibayangkan.

Salah satu contoh keluhan yang sering muncul adalah soal salat:

“Salat dan memperbanyak salat sunah terasa berat.”

Tidak apa-apa. Jika sunah terasa berat, fokuskan dulu pada yang fardu. Lakukan dengan baik, dengan cinta, dengan penuh kesadaran. Itu sudah menjadi langkah besar menuju kebahagiaan.

Namun jangan sampai kita berkata ingin bahagia, tapi enggan melaksanakan perintah yang menjadi pintu kebahagiaan. Salat itu sumber ketenangan, tempat berteduh dari gelisah, dan cara paling dekat untuk merasakan kasih sayang Allah. Jika seseorang tidak mau salat, pada hakikatnya ia sedang menolak kebahagiaan yang Allah sediakan.

Karena itu, tanamkan prasangka baik kepada Allah. Mudahkanlah yang Allah mudahkan. Jalankan yang diwajibkan. Tambahkan yang sunah jika sudah siap. Setiap langkah kecil dalam ketaatan akan membuka pintu kebahagiaan yang besar. (KH. Abdullah Gymnastiar)