Akibat Blokade Israel, Warga Gaza Bertaruh Nyawa Demi Makanan
DAARUTTAUHIID.ORG | GAZA — Bertaruh nyawa demi mendapatkan bantuan ini yang tengah terjadi pada warga Gaza, Palestina.
Kelaparan yang melanda akibat blokade bantuan oleh Israel memaksa mereka harus bertaruh nyawa hanya untuk sekarung gandum atau satu kotak makanan siap saji.
Maut semakin menghantui warga Gaza karena di saat mereka berdesakan merebut makanan dengan sesama warga Gaza, ada ancaman tembakan yang kerap dilakukan tentara Israel.
Kondisi inilah yang terjadi di Zikim, Gaza Utara. Sedikitnya tiga orang tewas dan 15 orang lainnya terluka saat berusaha untuk mendapat bantuan. Bagi warga Gaza, distribusi bantuan saat ini bagaikan perangkap maut.
Kondisi yang sama juga terjadi di Khan Younis, Gaza Selatan. Saat truk bantuan datang, mereka langsung berdesakan untuk mengambil bantuan makanan dan obat-obatan.
Warga Gaza harus berebut dengan saudara-saudara mereka demi mendapatkan makanan untuk keluarga di rumah.
Pengiriman bantuan ke Gaza melalui udara jadi salah satu alternatif. Namun, acara ini justru mendapat kecaman dari sejumlah pihak, termasuk organisasi bantuan internasional, Doctors Without Borders.
Pengiriman bantuan lewat udara dinilai membahayakan warga dan tidak manusiawi. Jumlah bantuan melalui udara yang terbatas memicu kericuhan sesama warga, dan nyawa pun jadi taruhan.
Terbatasnya akses bantuan menyebabkan distribusi semakin kacau. WHO bahkan mencatat kelaparan skala ekstrem pada warga Gaza telah melampaui ambang batas.
Kondisi ini semakin diperparah dengan adanya rencana Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang ingin menguasai Gaza sepenuhnya.**
Redaktur: Wahid Ikhwan
Sumber: Kompas