Bagaimana Islam Memandang Bergaul dengan Waria?

DAARUTTAUHIID.ORG | Dalam kehidupan sosial, umat Islam sering dihadapkan pada berbagai fenomena, termasuk keberadaan waria (wanita pria), yaitu laki-laki yang berpenampilan atau berperilaku seperti perempuan. Pertanyaannya, bagaimana Islam memandang interaksi atau pergaulan dengan waria?

Islam adalah agama yang menekankan akhlak, kasih sayang, dan bimbingan. Dalam Al-Qur’an dan hadits, umat Muslim diperintahkan untuk menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran dengan hikmah dan kelembutan (QS. An-Nahl: 125). Maka, sikap terhadap waria bukanlah kebencian, tetapi ajakan kepada kebenaran dengan pendekatan yang manusiawi.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda:

“Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya, dan jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)

Namun, Islam juga memberi batasan tegas terhadap perilaku menyimpang dari fitrah. Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shalllllllmelaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki (HR. Bukhari).

Ini menunjukkan bahwa tindakan menyerupai lawan jenis tidak dibenarkan dalam syariat. Meski demikian, bergaul dengan waria tidak otomatis dilarang jika tujuannya adalah membimbing, berdakwah, atau menjalin interaksi sosial secara baik selama menjaga batasan syar’i.

Umat Islam tidak diperintahkan untuk membenci pribadi seseorang, tetapi membenci perbuatannya yang menyimpang.

Jika interaksi dengan waria dilakukan dalam rangka dakwah, menunjukkan kasih sayang, serta menghindari sikap diskriminatif tanpa membenarkan perilakunya, maka itu sejalan dengan prinsip Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Namun, tetap perlu menjaga batas pergaulan, terutama antara lawan jenis.

Dengan demikian, bergaul dengan waria dalam Islam harus mengedepankan niat yang lurus, adab, dan batasan syariat. Kita diajarkan untuk membimbing, bukan mencela; mengajak kepada kebaikan, bukan menjauhkan dari hidayah.