Bahaya Penyakit Ain dan Cara Menghindarinya

DAARUTTAUHIID.ORG | Dalam keseharian, umat Islam tidak hanya dihadapkan pada ujian lahiriah, tetapi juga ancaman spiritual yang tak terlihat, salah satunya adalah penyakit ‘ain. Meski tidak menunjukkan gejala fisik seperti luka atau demam, ‘ain dapat berdampak serius pada kesehatan, keberuntungan, bahkan keselamatan seseorang.

Secara bahasa, ‘ain berasal dari kata Arab yang berarti “mata”. Sementara secara istilah, ‘ain merujuk pada gangguan yang timbul akibat pandangan mata yang diliputi iri atau kekaguman yang tidak diiringi doa kebaikan. Menurut pendapat para ulama, termasuk yang dijelaskan dalam buku Ruqyah Online karya Ahmad Ahid, penyakit ini bisa mengenai siapa pun — baik anak-anak maupun orang dewasa.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“’Ain itu benar adanya. Jika ada sesuatu yang dapat mendahului takdir, maka ‘ain lah yang mampu melakukannya.” (HR. Muslim dan Tirmidzi)

Penyakit ini sering muncul tiba-tiba dan tidak jarang luput dari diagnosa medis. Maka, Islam memberikan tuntunan untuk melindungi diri dari bahaya ‘ain.

Cara Melindungi Diri dari Penyakit ‘Ain:

Pertama, Memperbanyak Doa Perlindungan
Ajarkan doa perlindungan kepada anak dan bacalah dzikir harian secara rutin.

Kedua, Tidak Berlebihan dalam Menunjukkan Nikmat
Hindari pamer kekayaan, kecantikan, atau keberhasilan, khususnya di media sosial. Ucapkan MasyaAllah atau Tabarakallah saat melihat sesuatu yang indah.

Ketiga, Menjaga Ketakwaan dan Tawakal
Orang yang bertawakal akan dipelihara oleh Allah, sebagaimana dalam QS. At-Thalaq: 3.

Keempat, Menghadapi Hasad dengan Sabar dan Kebaikan
Balas kedengkian dengan akhlak mulia dan kesabaran (QS. Ali Imran: 120; QS. Al-Qashash: 54).

Kelima, Menguatkan Tauhid
Keimanan yang kokoh menjadi pelindung utama dari segala bentuk gangguan tak kasat mata.