Ketidakadilan adalah Sumber Masalah

Saudaraku, bangsa kita sedang diuji lagi. Sesudah ujian wabah yang belum selesai dan belum teratasi, kini merebak demontrasi di mana-mana. Melibatkan para pekerja, mahasiswa, dan berbagai elemen masyarakat. Sungguh prihatin dan sedih karena pasti akan berdampak pula pada bahaya semakin tersebarnya wabah ini.

Aa sangat memahami kekecewaan yang menimbulkan demo ini adalah sesuatu yang dianggap sangat besar. Karena tidak mungkin orang turun ke jalan, ramai-ramai kecuali ada sesuatu hal besar yang diperjuangkannya.

Memang idealnya dalam situasi sekarang, seluruh elemen bangsa ini kompak. Berusaha bahu-membahu mengatasi masalah yang utama yaitu pandemi ini. Singkirkan dulu hal-hal yang membuat kita tidak bersinergi dalam menyelesaikan masalah.

Menyelesaikan wabah ini menjadi hal yang sangat utama, karena ini berkaitan dengan banyak hal yaitu kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan lain-lain. Fokus pada masalah wabah bukan berarti kita mengabaikan masalah amar ma’ruf nahi munkar. Masalah keadilan harus tetap ditegakkan. Itu pun prioritas.

Hal-hal yang bisa menimbulkan rasa kegelisahan besar di masyarakat seperti sekarang ini, idealnya sudah terprediksi oleh para anggota dewan dengan adanya perangkat intelijen dan keamanan. Seyogyanya sudah terprediksi andai kata keputusan ini diambil akan terjadi hal yang seperti sekarang ini. Jadi sangat tidak tepat waktunya.

Kalau kita betul-betul pakai nurani, menghidupkan hati, jernih berpikir, tidak ada udang di balik batu, dan sangat hati-hati, mungkin hal-hal yang tidak perlu terjadi seperti sekarang tidak akan berlangsung.

Aa sangat prihatin. Tidak akan ada asap kalau tidak ada api. Jadi, jangan lihat demo ini dengan sebelah mata karena ini nyata. Jangan juga menganggap pergerakan ini karena hoax. Tidak segampang itu. Pasti ada hal lain yang  harus kita pikirkan bersama.

Aa sangat berharap kita menyikapi semua ini dengan bijaksana, sehingga segera ada tindakan yang bijaksana agar bisa meredakanya. Karena jika ini berlangsung terus, bisa ada gelombang baru wabah. Belum lagi ada korban dari yang demo maupun dari aparat. Padahal kita ini bersaudara. Ingat bahwa kita semua adalah saudara.

Lalu, apa yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat?

Pertama, menjaga diri jangan sampai jadi bagian dari masalah baru. Kedua, mengingatkan supaya unjuk rasanya terjaga niat dan caranya, sehingga tidak menimbulkan masalah pada dirinya. Pakai protokol kesehatan yang baik.

Ketiga, jaga sikap jangan terprovokasi sehingga melakukan tindakan tidak sesuai dengan yang diperjuangkan. Silakan sampaikan aspirasi yang menjadi haknya, sesuai dengan koridor agar perjuangan ini betul-betul menjadi solusi. Keempat, jaga jangan sampai meninggalkan salat.

Kita doakan terus, jangan remehkan doa. Karena doa bisa jadi bagian kekuatan yang bisa menjadi jalan Allah Ta’ala mengubah takdir satu ke takdir lain. Kita doakan semoga semakin banyak yang betul-betul adil dan bijaksana, menempatkan sesuatu pada tempatnya.

Mudah-mudahan Allah Ta’ala segera mengangkat ujian demi ujian di negeri ini dan menggantikannya dengan hidayah dan taufik. Semoga bangsa ini menjadi bangsa yang takut dan patuh kepada Allah Ta’ala, karena semua sumber masalah itu intinya adalah ketidakadilan.

(Kajian MQ Pagi, Kamis 8 Oktober 2020)