Memaknai Peciptaan Wanita dari Tulang Rusuk Dalam Islam
DAARUTTAUHIID.ORG | Dalam banyak referensi menyatakan bahwa perempuan tercipta dari tulang rusuk laki-laki. Apakah maksud terciptanya perempuan dari tulang rusuk dalam arti maknawi atau dzahir?
Awal mula proses peciptaan perempuan dinukil dari kisah Siti Hawa yang diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam ‘alaihis salam. Dala sebuah hadits diriwayatkan dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Berwasiatlah (dalam kebaikan) pada wanita, karena wanita diciptakan dari tulang rusuk, dan yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah pangkalnya. Jika kamu coba meluruskan tulang rusuk yang bengkok itu, maka dia bisa patah. Namun bila kamu biarkan maka dia akan tetap bengkok. Untuk itu nasihatilah para wanita”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadits Imam al-Bukhari diatas bahwa memberikan sebuah makna bagaimana memberikan wasiat/memberi nasehat untuk perempuan. Makna kedua bahwa pria dan wanita bisa hidup dan menjalankan tugasnya sebagai pemimpin di bumi.
Buya Hamka dalam dalam Tafsir Al Azhar Jilid 1 menjelaskan bahwa Hawa tercipta dari tulang rusuk Nabi Adam ‘alaihi wassalam dalam Islam bukan berarti makna sebenarnya. Sebaliknya, melalui keterangan hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam hendak memperingati lelaki tentang sifat perempuan agar dibimbing.
Hamka juga mengupas hadits di atas tidak dapat menjadi alasan tentang penciptaan perempuan dari tulang rusuk lelaki. Lebih lanjut, hadits di atas tidak menyebutkan secara detail bahwa Hawa terjadi dari tulang rusuk Nabi Adam ‘alaihi wassalam. Ia mengungkapkan:
“Yang terang maksud hadits ini ialah membuat perumpamaan dari hal bengkok atau bengkoknya jiwa orang perempuan, sehingga payah membentuknya, sama keadaannya dengan tulang rusuk”
Dalam ayat Al-Qur’an, Allah menjelaskan bagaimana proses menciptakan manusia dilakukan dan bagaimana manusia tumbuh berkembangbiak. Hal ini disebutkan dalam surat An-Nisa ayat 1 yang artinya:
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”