Membangun Keadilan Sosial dalam Dunia Bisnis
DAARUTTAUHIID.ORG | Berbisnis bukan hanya soal mencari keuntungan. Lebih dari itu, bisnis juga menyangkut nilai, etika, dan tanggung jawab terhadap masyarakat. Konsep keadilan sosial menjadi kunci agar kegiatan ekonomi tidak hanya menguntungkan segelintir pihak, tetapi juga membawa manfaat yang luas. Prinsip ini sejalan dengan amanat konstitusi Indonesia, terutama sila kelima Pancasila: “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.”
Dalam praktik bisnis modern, orientasi keuntungan memang penting untuk keberlangsungan usaha. Namun, keadilan sosial menuntut agar bisnis juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Keuntungan perusahaan seharusnya tidak diperoleh dengan merugikan pekerja, konsumen, maupun lingkungan.
Karyawan adalah aset utama dalam bisnis. Memberikan upah layak, lingkungan kerja yang aman, dan peluang pengembangan diri merupakan bentuk nyata keadilan sosial. Dengan begitu, bisnis tidak sekadar memandang pekerja sebagai alat produksi, melainkan sebagai manusia yang berhak atas kehidupan yang bermartabat.
Hal ini akan melahirkan keadilan sosial bagi karyawan maupun konsumen. Produk yang dipasarkan harus aman, berkualitas, dan tidak menyesatkan. Transparansi dalam informasi serta kejujuran dalam promosi menjadi prinsip dasar yang mencerminkan integritas.
Keadilan sosial dalam bisnis juga diwujudkan melalui program pemberdayaan masyarakat. Misalnya, dengan melibatkan UMKM lokal dalam rantai pasok, memberikan pelatihan kewirausahaan, atau mendukung pendidikan anak-anak di sekitar lokasi usaha. Semakin banyak masyarakat yang terbantu, semakin besar pula dampak sosial positif dari sebuah bisnis.
Dalam perspektif agama, bisnis yang adil akan mendatangkan keberkahan. Rasulullah Shallallahu ‘alahi wassalam bersabda:
“Pedagang yang jujur dan terpercaya akan bersama para nabi, orang-orang yang jujur, dan para syuhada.” (HR. Tirmidzi).
Hadits diatas menekan bahwa etika, kejujuran, dan integritas adalah fondasi utama dalam berbisnis yang berkeadilan sosial.
Membangun keadilan sosial dalam bisnis bukanlah pekerjaan sekali jadi, melainkan komitmen berkelanjutan. Perusahaan yang menjalankan bisnis dengan etika, menghormati hak pekerja, menjaga lingkungan, serta memberdayakan masyarakat akan menciptakan ekosistem yang sehat.
Pada akhirnya, bisnis seperti ini bukan hanya memberikan keuntungan materi, tetapi juga menghadirkan keberlanjutan dan keberkahan. (Arga)