Mengapa Hari Jumat Istimewa Dalam Islam
DAARUTTAUHIID.ORG | Hari Jumat dalam ajaran Islam menempati posisi yang sangat mulia. Umat Muslim mengenalnya sebagai Sayyidul Ayyam, atau pemimpin dari seluruh hari dalam sepekan. Tak heran jika banyak yang menyebutnya sebagai “hari raya mingguan” bagi kaum Muslimin.
Keistimewaan hari Jumat bukan sekadar tradisi, tetapi memiliki dasar kuat dalam ajaran agama. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam menyampaikan bahwa Jumat memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibanding hari-hari besar Islam lainnya seperti Idul Fitri dan Idul Adha.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Lubabah bin Abdil Mundzir, Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda bahwa Jumat adalah hari paling agung di sisi Allah. Bahkan, berbagai peristiwa besar dalam sejarah penciptaan manusia terjadi pada hari ini.
Setidaknya ada lima peristiwa penting yang terjadi di hari Jumat:
- Allah menciptakan Nabi Adam pada hari Jumat.
- Adam diturunkan dari surga ke bumi juga pada hari Jumat.
- Hari wafatnya Nabi Adam pun terjadi di Jumat.
- Di hari ini terdapat satu waktu mustajab, di mana setiap doa seorang hamba yang tidak mengandung permintaan yang haram, pasti akan dikabulkan.
- Kiamat pun kelak akan terjadi di hari Jumat.
Tak hanya itu, hari Jumat juga memiliki keistimewaan bagi orang yang wafat pada hari tersebut. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda bahwa seorang Muslim yang meninggal pada malam atau hari Jumat akan dibebaskan dari siksa dan fitnah kubur (HR At-Tirmidzi).
Semua keutamaan ini menjadi pengingat bahwa hari Jumat adalah momentum ibadah dan perenungan. Ia bukan hanya sekadar hari biasa, tetapi hari berkah yang seharusnya kita maksimalkan dengan amal saleh, dzikir, doa, dan mempererat tali silaturahmi.