Inilah Hal-Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Ketika Ziarah Kubur
DAARUTTAUHIID.ORG | Ziarah kubur merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Aku dahulu melarang kalian berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah kalian, karena ziarah kubur dapat mengingatkan kalian pada kematian.” (HR. Muslim).
Melalui ziarah kubur, seorang muslim diingatkan akan kefanaan hidup di dunia dan pentingnya memperbanyak amal sebelum ajal tiba. Namun, dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang tidak diperbolehkan dilakukan saat ziarah kubur, agar amalan tersebut tetap sesuai tuntunan syariat.
Berikut beberapa larangan yang perlu diperhatikan:
Pertama, Meminta dan Berdoa Kepada Penghuni Kubur
Islam melarang keras berdoa atau memohon pertolongan kepada orang yang telah meninggal, karena hal tersebut termasuk perbuatan syirik. Doa hanya boleh ditujukan kepada Allah Ta’ala, bukan kepada ruh atau arwah yang telah tiada.
Kedua, Menangis Berlebihan dan Meratap
Menangis karena sedih diperbolehkan, tetapi meratap dengan suara keras, memukul dada, atau berteriak menunjukkan ketidakterimaan terhadap takdir Allah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam menegaskan bahwa sikap demikian dapat menghapus pahala dan menunjukkan kelemahan iman.
Ketiga, Menginjak, Duduk, atau Bersandar di Atas Kubur
Kuburan adalah tempat yang harus dihormati. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api hingga membakar pakaiannya dan kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur.” (HR. Muslim).
Keempat, Menabur Bunga atau Menyiram Air dengan Keyakinan Khusus
Tidak ada dalil yang mewajibkan atau menganjurkan menabur bunga dan menyiram air kubur sebagai bagian dari ibadah. Jika dilakukan sekadar untuk kebersihan atau penghormatan tanpa keyakinan tertentu, diperbolehkan, namun tidak boleh dianggap sunnah atau wajib.
Kelima, Berziarah dengan Tujuan Pamer atau Ritual Tertentu
Ziarah kubur hendaknya dilakukan dengan niat tulus untuk mendoakan yang telah wafat, bukan untuk mencari berkah dari tanah kuburan atau mengikuti ritual yang tidak bersumber dari ajaran Islam.
Ziarah kubur adalah amalan yang mengandung banyak hikmah. Namun, agar bernilai ibadah, ziarah harus dilakukan dengan niat yang benar, adab yang baik, dan menjauhi segala bentuk perbuatan bid’ah dan syirik.
Dengan demikian, selain mendoakan orang yang telah meninggal, ziarah juga menjadi pengingat diri untuk memperbaiki amal sebelum ajal menjemput. (Arga)
