Qanaah adalah Harta yang Tidak Ada Habisnya
DAARUTTAUHIID.ORG | Pada umumnya banyak manusia yang merasa keluh kesah dan gelisah dalam dirinya. Kehilangan ketenangan hati dalam menjalani hidup, sehingga hidup tampak selalu banyak masalah dan tidak kebahagian yang dirasakan.
Salah satu penyebabnya ialah ialah kurangnya sifat qanaah dalam menjalani hidup. Orang-orang tidak lagi yakin akan rezeki yang diberikan Allah Ta’ala kepadanya, dan sampai-sampai merasa tidak puas dengan pemberian Allah Ta’ala kepada dirinya.
Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaih bersabda:
“Qanaah adalah harta yang tidak pernah habis dan simpanan yang tidak pernah berkurang.” (HR Thabrani).
Qanaah merupakan sikap rela menerima dan merasa cukup atas hasil yang diusahakannya serta menjauhkan diri dari dari rasa tidak puas dan perasaan kurang. Orang yang mempunyai sifat qanaah dalam dirinya, maka senantiasa akan hadir rasa syukur kepada Allah Ta’ala.
Sikap manusia mengeluh terhadap apapun baik pekerjaannya, penampilannya, istrinya, rumahnya, dan lainnya, maka kehidupannya akan dipenuhi dengan tekanan yang tidak ada habisnya. Bahkan sampai mengidap depresi yang berat.
Saad bin Abi Waqqas radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Wahai anakku, jika kamu mencari harta, carilah dengan qanaah, karena itu adalah harta yang tidak dapat habis, dan waspadalah terhadap keserakahan, karena itu adalah kemiskinan yang tidak bertepi. Janganlah berputus asa, karena jika kamu tidak pernah berputus asa terhadap apa pun kecuali Allah akan memperkaya kamu darinya.”
Hilangnya sifat qanaah dalam diri pribadi dan keluarga semakin membuat semrawut kehidupan rumah tangga kita. Saat kemewahan dan kekayaan dipertontonkan di dunia nyata dan dunia maya, membuat standar kebahagiaan juga menjadi berubah.
Penanaman sifat qanaah memang tidak semudah yang diucapkan, btutuh proses dalam menanamkannya dalam diri seseorang. Oleh karena itu, salah satu paling penting dalam Islam ialah bagaimana menjalani hidup dengan baik, bukan seberapa lama hidup di dunia ini, karena di dunia hanyalah tempat sementara belaka, sedangkan tujuan utama manusia ialah akhirat.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam mengajarkan qanaah sangat sederhana. Dalam sebuah disebutkan bahwa:
“Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga, dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu di rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.” (HR Tirmidzi).