Santri SMP DTBS Putra Kunjungi RSJ Provinsi Jawa Barat, Upaya Edukasi dan Tanamkan Empati

DAARUTTAUHIID.ORG | BANDUNG – Dalam rangka pembekalan akan pentingnya menjaga kesehatan mental, santri kelas 9 SMP Daarut Tauhiid Boarding School (DTBS) Putra melakukan kunjungan edukatif ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat yang terletak di kawasan Cisarua pada (27/5/2025).

Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 07.30 hingga 11.30 WIB, diikuti oleh seluruh santri kelas 9 angkatan Mujadid, yang terdiri dari dari kelas 9A, 9B, 9C, dan 9D dengan total peserta sebanyak 96 santri.

Para santri hadir dengan mengenakan seragam khas hari Selasa, siap mengikuti rangkaian kegiatan dengan semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi.

Kunjungan tersebut dirancang untuk memperkenalkan para santri akan pentingnya menjaga kesehatan mental, mengenal profesi di dunia kesehatan jiwa, serta menumbuhkan kepedulian terhadap mereka yang mengalami gangguan kejiwaan.

Dalam kunjungan tersebut, santri pun berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan tenaga kesehatan di RSJ, termasuk psikolog dan perawat jiwa, yang dengan hangat menjelaskan berbagai informasi seputar kesehatan mental remaja.

Tak hanya itu, santri juga diajak mengenal lingkungan rumah sakit dan memahami berbagai layanan yang tersedia untuk membantu pasien dengan gangguan mental.

Mereka belajar bahwa gangguan kejiwaan bukanlah suatu aib yang harus dihindarkan. Melainkan dapat memahami dan bijak dalam menangani pasien dengan kasih sayang serta kelembutan.

Seluruh santri tampak antusias dalam menggali ilmu mengenai kesehatan mental pada kesempatan itu. Saat sesi berkeliling RSJ, santri sangat bersemangat mengamati fasilitas-fasilitas yang disediakan rumah sakit untuk pemulihan pasien.

Jafar selaku humas SMP DTBS Putra mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut ialah untuk mengedukasi santri akan pentingnya kesehatan mental, serta menumbuhkan kepedulian dan empati terhadap penyandangnya.

“Alhamdulillah, tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengedukasi santri mengenai kesehatan mental remaja dan mengenali profesi dalam bidang kesehatan jiwa,” terangnya.

“Dan satu lagi yang terpenting adalah agar dapat mendorong rasa empati dan peduli santri terhadap para penyandang gangguan jiwa.

Karena, orang dengan gangguan jiwa sejatinya adalah makhluk Allah yang tengah di uji. Jadi, sebaiknya kita dapat menunjukkan perilaku yang rahmatan li’alaamiin terhadap mereka,” tutupnya.

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG