Sembari Perangi Iran, Israel Bunuh 870 Warga Gaza
DAARUTTAUHIID.ORG | GAZA – Ketika perhatian dunia terfokus pada pertukaran serangan antara Israel dan Iran, kekejaman Israel di Gaza terus berlanjut selama konflik 12 hari tersebut.
Menurut otoritas kesehatan setempat, setidaknya 870 warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel selama konflik Israel dengan Iran.
Jumlah korban jiwa warga Palestina secara keseluruhan kini mencapai 56.077 jiwa, belum termasuk ribuan orang yang terperangkap di bawah reruntuhan dan diperkirakan tewas.
Sepanjang Selasa, hari diumumkannya gencatan senjata Iran-Israel, pasukan penjajah dan pesawat tak berawak telah menewaskan sedikitnya 86 warga Palestina sejak fajar.
Jumlah ini termasuk 56 orang di dekat pusat distribusi bantuan, dalam serangan terbaru terhadap orang-orang yang putus asa mencari bantuan di Jalur Gaza yang terkepung. Di Rafah, di selatan wilayah tersebut, 27 pencari bantuan ditembak mati oleh militer Israel pada Selasa.
Pembunuhan tersebut adalah yang terbaru dalam gelombang pembantaian harian di dekat titik distribusi bantuan yang didirikan akhir bulan lalu oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang kontroversial, yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Skema itu oleh Kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNWRA) disebut sebagai “perangkap maut”.
Sumber medis melaporkan bahwa sedikitnya 25 orang syahid dalam insiden di Jalan Salah al-Din di selatan Wadi Gaza di Gaza tengah, menurut kantor berita the Associated Press. Lebih dari 140 orang lainnya terluka, 62 di antaranya kritis.
Rekaman yang diposting di situs media sosial Instagram, dan diverifikasi Aljazirah, menunjukkan jenazah dibawa ke Rumah Sakit al-Awda di dekat kamp pengungsi Nuseirat.
Pemandangan serupa juga dilaporkan terjadi di Kompleks Medis Nasser di selatan Khan Younis, menyusul laporan yang belum diverifikasi bahwa tentara Israel menargetkan orang-orang yang menunggu bantuan di Jalan al-Tina.
Orang-orang yang mendekati titik bantuan di Kota Gaza juga terbunuh. “Korban dibawa ke berbagai fasilitas kesehatan, termasuk Rumah Sakit al-Shifa [di Kota Gaza],” kata koresponden Aljazirah. “Ruang gawat darurat di sana berubah menjadi pertumpahan darah, dan banyak yang meninggal saat menunggu perawatan medis.”
Saksi mata mengatakan kepada AP bahwa pasukan Israel melepaskan tembakan ketika orang-orang mendekati truk bantuan. “Ini adalah pembantaian,” kata Ahmed Halawa, melaporkan bahwa tank dan drone telah menembak “bahkan saat kami melarikan diri”.
Militer Israel mengatakan pihaknya sedang meninjau laporan korban jiwa akibat tembakan pasukannya setelah sekelompok orang mendekati tentara di daerah dekat Koridor Netzarim yang dimiliterisasi.
Sumber rumah sakit Gaza melaporkan bahwa 21 warga Palestina syahid dalam serangan udara Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza sejak fajar pada Rabu, termasuk enam pekerja bantuan.
Di lingkungan Shuja’iyya sebelah timur Kota Gaza, TV Al-Aqsa melaporkan bahwa pesawat Israel menyerang tenda pengungsi di stasiun Shawa, mengakibatkan sejumlah kematian dan cedera.
Sebuah sumber di Rumah Sakit Baptist mengkonfirmasi kematian tiga warga Palestina dan cederanya yang lain dalam serangan udara Israel di Jalan Mansoura di lingkungan Shuja’iyya.
Serangan udara Israel menargetkan sebuah rumah di daerah Mufti di utara kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah, menyebabkan sejumlah orang terluka, menurut sumber ambulans dan layanan darurat yang berbicara kepada Aljazirah.
Juga di Jalur Gaza tengah, lima warga Palestina, termasuk anak-anak, syahid dan lainnya terluka ketika pesawat Israel mengebom sebuah rumah di dekat Masjid Al-Salam di Deir al-Balah.
Media Palestina melaporkan lima warga syahid dan lainnya terluka ketika pasukan pendudukan menembaki orang-orang yang menunggu bantuan di Jalan Salah al-Din, selatan kawasan Wadi Gaza di Jalur Gaza tengah.
Media lokal melaporkan bahwa tentara pendudukan Israel mengeksekusi puluhan pemuda yang menunggu bantuan di penyeberangan Netzarim di Gaza tengah, membuang tubuh mereka ke dalam sumur dan mencegah jenazah mereka diambil.**
Redaktur: Wahid Ikhwan
Sumber: Republika