Mengapa Pendidikan Seks Dalam Ajaran Islam Penting?
DAARUTTAUHIID.ORG | Perkembangan teknologi yang pesat saat ini membawa dampak besar terhadap kehidupan sosial masyarakat, terutama di kalangan anak dan remaja. Salah satu dampak yang paling mengkhawatirkan adalah maraknya paparan konten pornografi yang dengan mudah diakses melalui gawai. Fenomena ini mempercepat pergeseran perilaku menuju kebebasan seksual tanpa kendali nilai dan moral.
Di sisi lain, banyak orang tua masih menganggap pembahasan tentang seks sebagai hal tabu yang tidak pantas diajarkan kepada anak. Padahal, pendidikan seks seharusnya diberikan sejak dini, sebagai upaya membentuk pemahaman yang benar tentang fitrah biologis manusia, menjaga kehormatan diri, serta menanamkan nilai tanggung jawab moral dan spiritual.
Dalam memberikan pendidikan seks, orang tua dan pendidik tidak cukup hanya menyampaikan penjelasan verbal. Diperlukan pendekatan yang sesuai dengan usia anak, seperti penggunaan analogi, ilustrasi, dan komunikasi terbuka agar anak merasa aman untuk bertanya dan berbagi.
Salah satu cara paling efektif dalam memberikan pendidikan seks yang benar adalah melalui penguatan pendidikan agama. Dalam Islam, pendidikan seks bukanlah ajakan untuk mempelajari teknik atau perilaku seksual, tetapi penanaman nilai kesucian, pengendalian nafsu, serta pemahaman tentang batas-batas yang ditetapkan oleh syariat.
Pendidikan seks Islami menekankan pentingnya menjaga diri dari syahwat yang menjerumuskan, serta mengarahkan hasrat biologis hanya melalui jalan yang halal, yaitu pernikahan. Hal ini berbeda dengan konsep pendidikan seks ala Barat yang sering kali menekankan aspek kebebasan individu tanpa mempertimbangkan nilai moral dan spiritual.
Oleh karena itu, pendidikan seks dalam Islam perlu diarahkan untuk membersihkan jiwa (tazkiyatun nafs), menanamkan rasa malu, serta mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati hanya dapat diperoleh dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
