Pedagang Turut Andil dalam Pengelolaan Wakaf Produktif di Daarut Tauhiid
DAARUTTAUHIID.ORG | BANDUNG – Area wakaf produktif di Pesantren Daarut Tauhiid alhamdulillah telah menjadi ladang penghidupan bagi para pedagang.
Wakaf produktif dikelola dengan sedemikian rupa hingga dapat bermanfaat bagi umat. Bentuk pengelolaan wakaf produktif ini berupa cottage, kios, ATM Centre, swalayan, gedung serba guna dan masih banyak lagi.
Pengelolaan ini bertujuan untuk menyalurkan dana wakaf dari para wakif dengan sebaik-baiknya, lalu hasil yang didapatkan akan diserahkan kepada para mauquf ‘alaih.
Salah satu bentuk pengelolaan wakaf produktif ini adalah kios pedagang yang terletak di kawasan wakaf terpadu Daarut Tauhiid.
Area kios pedagang ini memiliki 16 kios yang menjajakan bermacam kebutuhan muslim dan muslimah, pun terdapat kios buku dan juga counter madu.
Keberadaan kios ini menambah kemudahan para jamaah yang berkunjung ke Daarut Tauhiid dalam memenuhi kebutuhannya, baik sebagai kebutuhan pribadi maupun sebagai buah tangan saat pulang.
Enjang Romanto salah satu pedagang yang turut merasakan manfaat wakaf produktif. Kiosnya diberi nama Naira Collection, yang menyediakan pakaian muslim dan muslimah dengan berbagai model dan ukuran.
“Pemanfaatan kios dari wakaf produktif ini sejak sepuluh tahun lalu”, ujar Enjang pemilik kios Naira Collection.
Lingkungan yang kondusif untuk beribadah sekaligus strategis untuk berdagang membuat pemilik kios Naira Collection ini merasa betah berada di lingkungan Pesantren Daarut Tauhiid.
Tak hanya itu, keuntungan lain yang ia peroleh adalah dapat menghidupi keluarganya dengan baik. Sebuah anugerah yang membanggakan tentunya.
“Saya juga senang bisa berkontribusi dalam pengelolaan lahan wakaf ini”, tuturnya.
Enjang berharap keberadaan wakaf produktif ini dapat meluas dan memberi manfaat kepada lebih banyak umat.
Kawasan wakaf terpadu Daarut Tauhiid tak pernah sepi pengunjung, baik dari para santri, jamaah maupun warga sekitar. Fasilitas wakaf ini selalu dirasakan manfaatnya oleh banyak orang. (Noviana Rohma Susilowati)
Redaktur: Wahid Ikhwan
___________________________