MATABA SMA DTBS Putri, Ajang Penanaman Kemandirian Sejak Dini
DAARUTTAUHIID.ORG | BANDUNG — Di hari kedua, berbagai kegiatan dirancang tidak hanya untuk mengenalkan lingkungan sekolah, tetapi juga membentuk karakter dan kemandirian santri sejak hari pertama mereka menapaki dunia boarding school.
Kegiatan dimulai sejak pagi hari dengan pembiasaan ibadah dan tata nilai Daarut Tauhiid, dilanjutkan dengan Apel Pagi yang menjadi sarana penyemangat sebelum para santri menerima berbagai materi dan aktivitas. Suasana penuh semangat tampak mewarnai seluruh rangkaian kegiatan hari ini.
Sesi pertama diisi oleh tim Kesiswaan yang memberikan materi mengenai “Buku Panduan Santri” buku ini menjadi pedoman penting bagi santri untuk memahami tata tertib, hak dan kewajiban, serta nilai-nilai yang dijunjung tinggi di lingkungan SMA DTBS Putri.
Materi ini bertujuan agar santri memiliki pijakan kuat dalam menjalani hari-hari mereka di asrama dan sekolah.
Tak hanya teori, kegiatan berlanjut dengan Games Canva Bisnis, sebuah permainan edukatif yang dirancang untuk melatih kreativitas, kerjasama tim, dan jiwa kewirausahaan santri.
Dalam suasana yang ceria namun tetap edukatif, santri tampak antusias dan terlibat aktif, memperlihatkan potensi luar biasa yang mereka miliki.
Sesi berikutnya menghadirkan pematerian tentang PUDD (Peraturan Urusan Dinas Dalam), sebagai bekal kedisiplinan dan penataan hidup santri di lingkungan boarding.
Hal ini menjadi bagian penting dari pembentukan karakter, sesuai dengan nilai-nilai Daarut Tauhiid yang menekankan pada kesalehan pribadi dan sosial.
Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika para santri melakukan praktik mencuci baju, sepatu, dan perlengkapan pribadi yang dibimbing langsung oleh Ustadzah Novia dan Ustadzah Shofy.
Kegiatan ini bukan sekadar pengenalan, melainkan latihan nyata membangun kemandirian dan tanggung jawab diri, sesuatu yang sangat esensial dalam kehidupan pesantren.
Hari ditutup dengan sesi mentoring bersama Kakak Among dan Musyrifah. Dalam suasana hangat dan akrab, para santri baru mulai merasa nyaman berbagi cerita, bertanya, dan mengungkapkan kesan mereka selama dua hari mengikuti Mataba.
Mentoring ini menjadi jembatan penting untuk membangun kedekatan antara santri baru dan para pendamping, agar proses adaptasi berjalan lebih mudah dan menyenangkan.
“Semoga ananda senantiasa dalam lindungan Allah SWT, serta diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menuntut ilmu di SMA DTBS Putri,” ujar Muhammad Lutfi Iskandar, Humas SMA DTBS Putri, menutup rangkaian kegiatan hari itu.
Dengan pendekatan yang menyentuh sisi spiritual, intelektual, dan keterampilan hidup, Mataba Day 2 membuktikan bahwa SMA DTBS Putri tidak hanya mendidik dengan ilmu, tapi juga dengan cinta dan keteladanan.
Sebuah langkah awal yang bermakna menuju perjalanan panjang menjadi pribadi berakhlak dan mandiri. (Dian Safitri)
Redaktur: Wahid Ikhwan