Pentingnya Membatasi Anak Bermain HP dalam Proses Pendidikan

DAARUTTAUHIID.ORG | Perkembangan teknologi digital telah membawa banyak manfaat dalam dunia pendidikan. Handphone tidak hanya menjadi sarana komunikasi, tetapi juga menjadi media belajar, sumber informasi, bahkan hiburan.

Namun, penggunaan HP yang berlebihan oleh anak-anak dapat membawa dampak negatif, terutama terhadap akhlak, konsentrasi belajar, dan perkembangan karakter mereka. Oleh karena itu, peran orang tua dalam membatasi dan mengarahkan penggunaan HP menjadi sangat penting, terutama jika dikaji dari perspektif Islam.

Penggunaan Handphone tanpa pengawasan orangtua, anak mudah terjebak pada konten negatif, game berlebihan, dan media sosial yang tidak mendidik. Hal ini dapat menyebabkan kecanduan, menurunkan prestasi belajar, melemahkan interaksi sosial, serta mengikis nilai-nilai akhlak.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

“Di antara tanda baiknya Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. Tirmidzi).

Dalam Islam, orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik anak, termasuk mengarahkan mereka dalam penggunaan teknologi. Allah berfirman Ta’ala:

“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (QS. At-Tahrim: 6).

Ayat ini menegaskan bahwa orang tua tidak hanya bertugas memberi nafkah, tetapi juga menjaga anak dari pengaruh buruk. Dalam konteks penggunaan HP, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua:

  1. Membatasi Waktu: Memberikan aturan jelas kapan anak boleh menggunakan HP (misalnya setelah belajar atau di akhir pekan).
  2. Mengawasi Konten: Memantau aplikasi, game, atau media sosial yang digunakan anak.
  3. Memberi Alternatif Positif: Mengajak anak pada aktivitas lain seperti membaca, olahraga, mengaji, atau diskusi keluarga.
  4. Menjadi Teladan: Orang tua juga perlu memberi contoh bijak dalam menggunakan HP, agar anak tidak merasa “dilarang tapi orang tua sendiri kecanduan HP”.

Membatasi HP bukan berarti menolak teknologi, melainkan mendidik anak agar bijak menggunakannya. Dalam Islam, pendidikan karakter atau akhlak menjadi prioritas utama. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad).

Jika anak terlalu sering bermain HP tanpa kontrol, mereka bisa kehilangan kesempatan berinteraksi dengan keluarga, berlatih empati, serta mengembangkan disiplin dan tanggung jawab. Padahal, nilai-nilai inilah yang menjadi inti pendidikan akhlak Islami.

Membatasi anak dalam bermain HP adalah bentuk ikhtiar orang tua untuk menjaga pendidikan, akhlak, dan masa depan mereka. Oleh karena itu, peran orang tua dalam membatasi dan mengarahkan penggunaan HP menjadi sangat penting, terutama jika dikaji dari perspektif Islam. (Arga)