Mengapa Tidak Dianjurkan Untuk Menunda Wakaf?
DAARUTTAUHIID.ORG | Setiap manusia pasti mendambakan hidup yang penuh keberkahan, bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat. Kita bekerja keras, mencari rezeki, dan menabung untuk masa depan keluarga. Namun sering kali kita lupa, ada masa depan yang jauh lebih panjang menanti setelah dunia ini.
Salah satu bekal terbaik untuk akhirat yang diajarkan Islam adalah wakaf. Wakaf bukan sekadar sedekah, melainkan investasi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir tanpa batas waktu. Bayangkan, sebuah masjid yang dibangun dari wakaf akan terus dipakai orang untuk shalat, sebuah sekolah yang dibiayai dari wakaf akan terus melahirkan generasi berilmu, dan sebuah sumur wakaf akan terus mengalirkan air untuk menghidupi masyarakat.
Selama manfaat itu berjalan, pahala juga terus mengalir kepada orang yang berwakaf, meski ia telah lama meninggal dunia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
Sayangnya, masih banyak di antara kita yang menunda berwakaf. Alasannya beragam—menunggu kaya, menunggu waktu yang tepat, atau merasa masih muda dan sehat. Padahal, ajal tidak pernah bisa kita prediksi, dan kesempatan berbuat baik bisa hilang begitu saja bila terus ditunda.
Pertama, Ajal Tidak Menunggu
Kematian bisa datang kapan saja. Jika kita menunda wakaf dengan alasan “nanti saja,” bisa jadi kita kehilangan kesempatan untuk meraih amal jariyah yang abadi.
Kedua, Pahala yang Terus Mengalir
Setiap hari yang kita lewatkan tanpa wakaf berarti pahala jariyah juga tertunda. Semakin cepat berwakaf, semakin panjang waktu pahala itu mengalir untuk kita.
Ketiga, Wakaf Tidak Harus Menunggu Kaya
Banyak orang berpikir wakaf hanya untuk orang berada. Padahal, wakaf bisa dimulai dari nominal kecil, sesuai kemampuan. Yang Allah nilai adalah keikhlasan, bukan jumlahnya.
Keempat, Investasi Akhirat yang Pasti
Harta dunia cepat habis, bisa rusak, bahkan hilang. Tapi harta yang diwakafkan berubah menjadi investasi akhirat yang nilainya tidak pernah berkurang, bahkan terus bertambah selama dimanfaatkan.
Kelima, Manfaat Sosial yang Nyata
Wakaf bukan hanya ibadah personal, tetapi juga solusi nyata bagi masalah sosial, pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga pembangunan umat. Semakin cepat kita berwakaf, semakin cepat pula manfaat itu dirasakan masyarakat.
Menunda wakaf sama dengan menunda kebaikan yang bisa kita tinggalkan untuk dunia dan akhirat. Karena itu, jangan tunggu esok, jangan tunggu kaya dan jangan juga menunggu tua. (Arga)