Ketika Sedekah Tak Lagi Bernilai
DAARUTTAUHIID.ORG | Sedekah adalah salah satu amalan yang paling dicintai Allah. Ia bisa menjadi jalan pembuka rezeki, penolak bala, dan penghapus dosa. Tapi tahukah kita? Tidak semua sedekah diterima di sisi Allah. Ada kalanya, seseorang bersedekah dengan semangat tinggi, namun di akhirat nanti justru mendapati amalnya tak bernilai apa pun.
Pertama, Saat Sedekah Bukan Lagi Karena Allah. Padahal segala amal bergantung pada niat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ketika seseorang bersedekah karena ingin dipuji, disorot kamera, atau sekadar pencitraan, maka nilai amal itu hilang. Allah menegur dalam firman-Nya:
“Janganlah kamu membatalkan sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang berinfak karena riya kepada manusia…” (QS. Al-Baqarah: 264)
Sedekah sejatinya adalah dialog antara hati dan Allah. Ia bukan tontonan, tapi perbincangan sunyi antara seorang hamba dan Tuhannya.
Kedua, Dari Harta yang Tidak Halal
Sering kita dengar pepatah, “Yang haram tidak akan membawa berkah.” Begitu pula dengan sedekah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Sesungguhnya Allah itu Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik.” (HR. Muslim)
Memberi dari hasil korupsi, riba, atau penipuan tidak akan menghapus dosa. Sebaliknya, bisa menjadi tambahan beban di hadapan Allah. Sedekah harus datang dari harta yang bersih agar menjadi cahaya, bukan kegelapan.
Ketiga, Saat Memberi Tapi Menyakiti
Memberi dengan nada tinggi, mengungkit-ungkit, atau merendahkan penerima bisa menghapus nilai sedekah. Allah mengingatkan:
“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan.” (QS. Al-Baqarah: 263)
Kadang, bukan jumlahnya yang penting, tapi cara memberinya. Sebuah senyum, sapaan lembut, dan penghargaan kepada penerima bisa membuat sedekah bernilai lebih di sisi Allah.
Keempat, Jika Sedekah Dipakai untuk Keburukan. Sedekah juga bisa tertolak bila digunakan untuk mendukung kemaksiatan atau kezaliman. Allah berfirman:
“Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.” (QS. Al-Ma’idah: 2)
Maka berhati-hatilah. Pastikan sedekah kita benar-benar membawa manfaat dan keberkahan, bukan justru mendukung hal yang dilarang Allah.
Sedekah bukan hanya soal memberi, tapi soal bagaimana dan untuk siapa kita memberi. Ikhlaskan niat, bersihkan sumber harta, dan jaga adab saat memberi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Harta tidak akan berkurang karena sedekah.” (HR. Muslim)
Bila hati ikhlas dan niat lurus, sekecil apa pun sedekah kita akan bernilai besar di sisi Allah. Tapi jika niatnya salah, sebanyak apa pun yang diberikan, tak akan tersisa pahalanya. Semoga setiap sedekah yang kita keluarkan menjadi cahaya yang menerangi langkah kita menuju ridha Allah. (Arga)
