Aa Gym: Belajarlah! Menghadapi Masalah Itu Perlu Ilmu
DAARUTTAUHIID.ORG |Pernahkah kita menyadari bahwa setiap waktu masalah berubah, begitu cepat dan masalah juga semakin kompleks. Oleh karenanya, kita harus memiliki ilmu dan ilmunya juga harus bertambah untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Apakah kita menyadari bahwa dari waktu ke waktu kita semakin tua? Kalau kita tidak memiliki kemampuan dalam menghadapi masalah maka hidup penuh dengan penderitaan.
Kalau kita tidak mempunyai ilmu dalam menyelesaikan masalah, maka kita sendiri akan digilas oleh masalah. Misalkan ketika SMP tidak begitu banyak masalah, ketika SMA mulai bertambah masalah, kuliah sudah mulai banyak masalah dan ribet lagi, lulus kuliah merasa bahagia, padahal itu merupakan awal sumber penderitaan.
Lulus kuliah minta uang ke orangtua malu, lulus kuliah cari kerjaan tapi enggak dapat-dapat, sehingga membuat diri agak stres. Belum lagi kalau menikah dan berkeluarga, punya anak membuat stres, buat seorang istri ketika hamil juga mengalami berbagai tekanan. Padahal niat awal untuk menikah ialah untuk memperoleh bahagia.
Kalau ingin tidak stres dan tidak tertekan menghadapi masalah maka kemampuan kita diatas masalah, dan hal itu hanya dapat kita lakukan kalau kita belajar sungguh-sungguh.
Untuk menumbuhkan semangat belajar maka carilah lingkungan yang menumbuhkan semangat belajar. Kalau lingkungannya leha-leho, cuek, hidupnya hanya dengar-dengar musik, dan begitu santai, maka tidak akan sukses. Masa lalu yang suram dan masa depannya juga suram.
Hidup santai kelihatannya enak, tapi hal itu akan menggilas kehidupan seseorang, bahkan akan menderita hidupnya kelak.
Orang seperti ini hidupnya akan semakin stres. Karenannya tidak solusi lain melainkan belajar dengan sungguh-sungguh. Selain itu, memintalah pertolongan Alloh agar senantiasa mendapat pertolongan dari setiap masalah yang kita hadapi.
“Katakanlah: ‘Tidaklah menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal.”
Ayat di atas mengajarkan tawakkal yaitu menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah Ta’ala dalam menghadapi permasalahan dan percaya bahwa Allah adalah pelindung sejati. (KH. Abdullah Gymnastiar)