Aa Gym: Harus Punya Tekad Membayar Hutang
DAARUTTAUHIID.ORG | Hutang piutang sebaiknya semua harus ditulis, karena kita tidak tahu kapan kita akan meninggal. Ketika Rosulluloh Shallahu ‘alaihi wassalam ingin menyalatkan jenazah seseorang, maka Rosululloh bertanya lebih dahulu apakah orang tersebut punya hutang.
Jika orang tersebut masih punya hutang maka Rosululloh ia tidak mau menyalatkannya langsung, akan tetapi diminta dilunasi terlebih dahulu hutang yang ada.
Persoalan hutang piutang jangan diremehkan, kalau bisa usahakan jangan berhutang, kalau harus berhutang maka harus dicatat hutangnya dan ada juga yang menyaksikannya.
Jika berhutang harus punya niat dan bertekad untuk melunasinya, jangan malah menghindar kalau ada orang yang menagih hutang.
Keinginan dan tekad merupakan kunci untuk bisa bayar hutang, jika pun uang banyak tapi kalau tidak ada keinginan membayar maka tidak akan pernah lunas.
Kalau tidak punya tekad dalam melunasi hutang, sekecil apa pun hutang yang kita miliki, maka sampai kapan pun tidak akan mampu membayarnya.
Bagaimana jika kita belum punya uang untuk melunasi hutang-hutang yang ada? Maka minta pertolongan kepada Alloh agar diberi kemudahan untuk melunasinya, minta doa kepada Alloh agar sebelum meninggal diberi rezeki untuk melunasi hutang agar tidak menjadi ancaman bagi kita di yaumil hisab nanti. Namun tentunya tidak hanya berdoa, harus ada usaha juga untuk merealisasikannya.
Jabir radhiallahu ‘anhu berkata,“Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak mensholatkan laki-laki yang memiliki hutang. Lalu didatangkan mayit ke hadapannya. Beliau bersabda: “Apakah dia punya hutang?” Mereka menjawab: “Ya, dua dinar. Beliau bersabda,’Sholatlah untuk sahabat kalian’.”
Maksudnya adalah Nabi Shallallahu alaihi wasallam ingin menyampaikan kepada para sahabatnya bahwa, hutang jangan sampai ditunda, padahal ia sudah mampu membayarnya. Hutang harus dibayar sebelum meninggal. Dalam sebuah hadist lain juga disebutkan yang artinya:
“Penundaan pelunasan hutang oleh orang yang mampu adalah sebuah kezaliman, maka jika hutang kalian ditanggung oleh orang lain yang mampu maka setujuilah.” (HR. Bukhari)Kita berdo’a semoga kita diberikan kemudahan dan kelapangan oleh Alloh Ta’ala dalam membayar hutang. (KH. Abdullah Gymnastiar)
Baca juga: Cara Hutang Bisa Lunas