Aa Gym: Jangan Berburuk Sangka, Syukuri yang Kita Miliki

DAARUTTAUHIID.ORG | Sahabat, kita jangan mudah berburuk sangka dengan takdir Alloh. Coba kita simak berfirman Alloh Ta’ala melalui surat Al-Baqarah ayat 151 yang artinya:

“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar (154), (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn” 1 (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali) (155), Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (156).

Kalau kita simak ayat di atas bahwa kepedihan atau kepahitan yang menimpa kita selalu lebih kecil dibandingkan kenikmatan dan kebahagian yang kita dapatkan. Misalkan sakit gigi, Alloh hanya memberikan ujian sakit ke salah satu gigi kita, bukan ke semua gigi kita.

Kalau kita sakit gigi yang harus kita lakukan sabar atau syukur? Maka jawabannya ialah bersikap sabar dan syukur. Bersabar atas sakit yang kita rasakan dan bersyukur atas nikmat Alloh pada anggota tubih yang lain masih diberi kesehatan.

Kita kadang hanya fokus pada yang sakit atau satu penderitaan yang kita rasakan dan lupa atau tidak fokus pada pemberian nikmat Alloh yang lain.

Ada seseorang ibu bertanya dan merasa sedih karena ada gangguan pada rahimnya, sehingga membuatnya tidak bisa mendapatkan keturunan. Namun setelah ditanya apakah ginjal, paru-paru, jantung, saraf, dan anggota tubuh lainnya baik-baik saja, maka ibu tersebut menjawab bahwa semuanya baik-baik saja dalam keadaan sehat.

Disitulah seorang ibu baru menyadari bahwa yang Alloh angkat hanya nikmat Rahim yang kemudian tidak bisa mempunyai anak, sedang Alloh masih mengkarunia nikmat-nikmat lain yang ada pada dirinya.

Kemudian ibu itu pulang, tadinya merasa sedih kini menjadi bahagia. Jadi rasa syukur dan bahagia kita tergantung kita ingin ke mana. Fokus kepada yang kurang atau fokus pada apa yang kita miliki. 

Mari, pandai-pandailah kita mensyukuri nikmat yang Alloh beri dan merasa sabar atas ujian apapun yang akan kita hadapi. (KH. Abdullah Gymnastiar)