Aa Gym: Mencari Hikmah Setiap Takdir Alloh

DAARUTTAUHIID.ORG | Orang yang merasa stres adalah orang yang tidak menerima takdir atau ketetapan Alloh Ta’ala. Padahal kita semua berada dalam genggaman Alloh, yang mengatur apa yang ada dalam diri kita. Apa yang Allah takdir kepada kita pasti terjadi,  baik kita ridho atau tidak ridho tanpa ada yang  mampu menolaknya.

Kalau ada  musibah yang menghampiri kita maka ambillah hikmah dari musibah tersebut, tidak semua musibah yang menimpa kita harus dipandang buruk.

 Apa yang ditakdirkan Alloh pasti yang terbaik bagi diri kita, karena Alloh Ta’ala yang menciptakan manusia maka Alloh juga yang lebih mengetahui tentang diri kita, dan Alloh lebih mencintai diri kita dibandingkan diri kita sendiri.

Kalau kita ditimpa atau diuji dengan sakit, maka jangan buru-buru untuk mengeluh dan menghakimi, boleh jadi sebagai penggugur dosa-dosa kita yang begitu banyak kita lakukan. Dulu di zaman sahabat kalau sebulan tidak sakit merasa sedih, karena sakit bisa menggugurkan dosa para sahabat Nabi.

Meskipun kita diuji dengan satu musibah, namun perlu diingat bahwa banyak karunia atau nikmat Allah yang harus kita syukuri, jangan sampai dengan satu ujian atau cobaan membuat kita menjadi orang kufur. Syukurilah sesuatu yang menimpa kita, jangan membuat diri menjadi berat karena ketidakmampuan kita menerima takdir yang telah terjadi.

Apakah kita pernah mendengar teori genteng jatuh? Ketika seseorang keluar dari rumah, ditengah perjalanan ada genteng yang jatuh diatas kepalanya, sakitnya luar biasa yang ia rasakan. Kemudian orang tersebut tidak menerima kejadian yang menimpa dirinya.

Lantas pertanyaannya adalah kalau orang tersebut tidak menerima atas apa yang menimpa dirinya, maka ia harus berbuat apa? Sedangkan kejadiannya sudah menjadi takdir dan takdirnya juga tidak bisa dikembalikan lagi.

Alloh Ta’ala berpesan dalam Al-Qur’an kepada kita yang patut direnungi dan dievaluasi, di antaranya:

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).

Oleh karenanya, sebagai orang yang beriman kepada ketentuan-ketentuan Alloh, untuk berikhtiar mencari hikmah setiap ketetapan yang diberikan pada kita. Sambil kita bersabar menghadapi berbagai macam persoalan yang sedang kita hadapi. (KH. Abdulllah Gymnastiar)