Aa Gym: Mencintai Orang Miskin

DAARUTTAUHIID.ORG | Rosululloh shallallahu alaihi wasallam berwasiat kepada Abu Dzar untuk senantiasa mencintai dan dekat dengan orang-orang miskin. Kita sebagai umat Islam hendaknya menyadari bahwa nasihat Nabi tersebut berlaku bagi seluruh umat muslim.

Orang-orang miskin yang dimaksud ialah mereka yang hidupnya tidak berkecukupan, tidak punya kepandaian untuk mencukupi kebutuhannya, dan mereka tidak mau meminta-minta kepada manusia. 

Pengertian ini sebagaimana yang disabdakan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

“Orang miskin itu bukanlah mereka yang berkeliling meminta-minta kepada orang lain agar diberikan sesuap dan dua suap makanan dan satu-dua butir kurma.” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, (kalau begitu) siapa yang dimaksud orang miskin itu?” Beliau menjawab, ”Mereka ialah orang yang hidupnya tidak berkecukupan, dan dia tidak mempunyai kepandaian untuk itu, lalu dia diberi shadaqah (zakat), dan mereka tidak mau meminta-minta sesuatu pun kepada orang lain.”(HR. Muslim)

Cara mencintai orang-orang miskin yakni dengan membantu dan menolong mereka, bukan hanya dekat dengan mereka. Apa yang kita miliki mereka juga bisa menikmati. Kita bagi dan kita berikan kepada mereka karena kecintaan kita Alloh dan Rosul-Nya.

Bagi orang-orang yang memperlakukan orang-orang miskin dengan cara yang baik, akan dihilangkan kesusahannya pada hari kiamat dan memperoleh ganjaran yang besar dari Alloh.

Rosululloh shallallahu alaihi wasallam  bersabda yang artinya:

“Barangsiapa menghilangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Dan barangsiapa yang memudahkan kesulitan orang yang dililit hutang, Allah akan memudahkan atasnya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim)

Semasa hidupnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam selalu berkumpul berdampingan dengan orang-orang miskin. Mencintai orang-orang miskin merupakan bukti dari keimanan seorang muslim kepada Sang Khaliq. 

Apabila ajaran mulia dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam ini sudah benar-benar dipahami dan diamalkan oleh kita semua, tentulah kita tidak akan menyaksikan bayi yang ditahan rumah sakit hanya karena orang tuanya tidak bisa menebus biaya persalinan. 

Kita juga tidak akan menyaksikan orang-orang miskin yang akhirnya meregang nyawa karena ditolak berobat oleh rumah sakit sebab kendala biaya.Semoga kita tergolong umat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam yang selalu meneladani beliau dalam mencintai orang-orang miskin dan kaum lemah. (KH. Abdullah Gymnastiar)

Baca juga: Miskin dalam Pandangan Islam