Aa Gym: Menemukan Ketenangan dengan Mengingat Allah
DAARUTTAUHIID.ORG | Banyak orang mendambakan ketenangan dalam hidup, namun tidak sedikit yang kesulitan menemukannya. Seseorang bisa memiliki harta berlimpah, rumah megah, kendaraan mewah, bahkan pasangan yang rupawan tetapi jika hati tidak tenang, semua itu terasa hampa.
Hati yang gelisah bukan hanya menyulitkan diri sendiri, tetapi juga membuat orang di sekelilingnya ikut tidak nyaman. Tatapan, ucapan, hingga tulisan seseorang yang dipenuhi kegelisahan pun tidak akan memancarkan kedamaian.
Ketenangan adalah fondasi kebahagiaan, kemuliaan, dan keselamatan. Banyak yang mencoba mendapatkannya lewat jalan instan mengonsumsi obat penenang, berlibur ke pantai, mendaki gunung, hingga larut dalam hiburan dunia malam. Namun semua itu hanya menghasilkan ketenangan semu. Ketika bencana tiba, ketika tersesat, atau ketika euforia hilang, hati tetap kembali gelisah.
Mengapa ketenangan begitu sulit diraih? Karena ketenangan memiliki Pemiliknya. Allah berfirman dalam QS. Al-Fath ayat 4:
“Dialah yang menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin, agar keimanan mereka semakin bertambah. Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
Artinya, ketenangan (sakinah) dalam rumah tangga tidak berasal dari suami atau istri semata. Ia bukan hasil dari harta, status, atau jabatan. Sakinah hanya datang dari Allah, yang kemudian disampaikan-Nya melalui berbagai perantara—pasangan, keluarga, keadaan, maupun pengalaman hidup.
Karena itu, seseorang yang hatinya gelisah tidak akan mampu menebarkan ketenangan. Ia tidak akan bisa mengajak orang lain untuk tenang ketika dirinya sendiri tidak mampu merasakannya.
Lalu apa kunci ketenangan? Allah menjawabnya dalam QS. Ar-Ra’d ayat 28:
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
Inilah resep utamanya: ketenangan tidak ditemukan di luar diri, tetapi diturunkan oleh Allah kepada hati yang senantiasa mengingat-Nya. (KH. Abdullah Gymnastiar)
