Aa Gym: Minta Tolong ke Manusia Hanya Ikhtiar, Berharap Tetap ke Alloh
DAARUTTAUHIID.ORG — Jangan kagum kalau dikasih oleh Alloh, kalau suatu saat diambil oleh Alloh kita tidak usah merasa kehilangan juga, dulu rumahnya bagus sekarang rumahnya sederhana, jangan ada pos-power syndrome yang merasa terhina gara-gara nggak ada dunia.
Dulu mobilnya bagus sekarang sesudah pensiun jadi mobil sederhana. Orang di Australia tidak terlalu sibuk dengan merek mobil, asal bisa mengantarkan dengan aman nyaman ke tujuan.
Bukan masalah kemewahan dan bukan sekedar menarik. Rumah di sana (Australia) kenapa biasa saja? karena dibuat asal nyaman tidak berlebihan.
Kita sebagai orang beriman seharusnya paham bahwa dunia ini hanya panggung sandiwara, jadi tidak perlu bermewah-mewah.
Kita suka ngebaikin orang karena kita ingin sesuatu dari orang tersebut, ingin ditraktir, ingin diongkosin, ingin dibelikan sesuatu.
Kalau kita menginginkan sesuatu mintalah ke Alloh, makin sering manja ke Alloh maka makin dicintai. Tapi kalau ke orang, makin sering minta maka akan membuat orang lain kesal dan tidak nyaman.
Berdoalah kepada Alloh: “Ya Alloh engkau tahu saya sedang betul-betul kesulitan, saya mohon pertolongan-Mu, Ya Alloh saya datang ke makhlukmu hanya sekedar syariat engkaulah sesungguhnya satu-satunya pemberi rezeki, apapun yang kau tetapkan hamba ridho Ya Alloh.”
Lalu jika suatu saat kita berikhtiar minta tolong kepada orang lain, “Pak saya dalam kesulitan harus bayar untuk anak sekolah, saya sudah coba berusaha tapi belum dapat, saya yakin hanya Alloh yang menolong saya, ini adalah ikhtiar saja sekiranya memungkinkan saya pinjam tapi saya belum janji bisa membayar secepatnya, karena belum terbayang dari mana, saya janji saya akan berusaha keras membayarnya begitulah”.
Lalu orang tersebut menjawab: “Maaf saya juga lagi nyari cicilan buat anak saya”. Kalau orang lain tidak bisa membantu maka tidak perlu kecewa dengan berprasangka buruk ke orang lain.
Tapi keajaiban selalu ada, setelah salat dzuhur datang tamu ke seorang imam, ada yang mau bayar zakat sejumlah 10 juta, imam langsung nangis, kemudian dipertemukan dengan seseorang yang sedang I’tikaf yang berdoa meminta 10 juta rupiah. Begitulah kalau Alloh sudah berkehendak.
(KH. Abdullah Gymnastiar)
Redaktur: Wahid Ikhwan