Aa Gym: Sampaikanlah Kebenaran Meskipun Sulit

DAARUTTAUHIID.ORGSebagai manusia kita pasti sering merasakan kesulitan hidup. Kesulitan dalam menyatakan bahwa ini adalah suatu kebenaran atau suatu kesalahan.

Bahkan termasuk kita sendiri, bertemu dengan situasi yang diluar dugaan kita dengan masalah yang berbeda-beda.

Bisa karena ada rasa malu, takut atau rasa segan karena orang yang sedang kita hadapi adalah orang yang dihormati, karena orang tersebut memiliki kedudukan atau jabatan.

Seharusnya sepahit apapun kebenaran itu, maka ia tetap haruslah dikatakan baik ditujukan kepada diri sediri maupun orang lain.

Sesungguhnya jihad yang paling utama adalah menyampaikan kalimat yang haq atau kebenaran kepada yang sedang berkuasa.

Sering sekali terjadi di sekitar kita, bahkan diri kita sendiri, di mana tiba-tiba menjadi bisu ketika harus menyampaikan kebenaran kepada atasan atau pemimpin kita. Padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam dalam salah satu hadits bersabda:

“Jihad yang paling utama ialah mengatakan kalimat yang haq (kebenaran) kepada penguasa yang dzalim”.  (HR. Ahmad)

Lalu, bagaimanakah cara mengatakan suatu kebenaran kepada atasan, pemimpin atau orang yang lebih tinggi jabatannya dari kita?

Caranya ialah dengan mendatangi mereka dan memberi nasihat kepada mereka dengan cara yang baik, tidak seperti menghakimi.

Jika cara tersebut tidak bisa dilakukan, maka dapat dilakukan dengan cara menulis surat atau melalui orang yang menjadi wakil mereka yang didengar oleh mereka.

Jika cara ini bisa dilakukan, maka tidak usah menyampaikannya dengan mengadakan provokasi, orasi, dan demonstrasi. Alternatif lain ialah menyampaikan masukan secara persuasif, karena jauh lebih efektif.

Islam merupakan agama yang sempurna, melengkapi segala aspek kehidupan manusia. Islam memberikan petunjuk jalan mengenai bagaimana aturan dalam setiap sendi-sendi kehidupan kita.

Termasuk di dalamnya petunjuk tentang bagaimana cara menyampaikan nasihat kepada yang sedang berkuasa, pemimpin, atasan atau penguasa. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam bersabda:

“Barangsiapa yang ingin menasihati penguasa, janganlah ia menampakkan dengan terang-terangan. Hendaklah ia pegang tangannya lalu menyendiri dengannya. Kalau penguasa itu mau mendengar nasihat itu, maka itu yang terbaik. Dan bila si penguasa itu enggan (tidak mau menerima), maka sungguh ia telah melaksanakan kewajiban amanah yang dibebankan kepadanya” (HR. Ahmad)

(KH. Abdullah Gymnastiar)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG