Aa Gym: Sebelum Menyesal, Nikmatilah Setiap Momen Bersama Keluarga

DAARUTTAUHIID.ORGJanganlah diantara kita menyia-yiakan kebersamaan, kita tidak pernah tahu diwaktu kapan kita akan berpisah dengan orang-orang yang kita sayangi. Berkumpul atau bertemu dengan orang-orang yang kita sayangi merupakan nikmat dari Alloh.

Hari ini misalkan, ada yang ke sekolah, ada yang ke pasar, dan ada juga yang ke majelis taklim, bisa saja kepergiaan kita itu menjadi kepergian terakhir dengan keluarga kita.

Ada kisah di Aceh yang diceritakan oleh teman, seorang ayah pergi ke masjid, beberapa waktu kemudian yang cukup lama ayahnya tidak pulang-pulang.

Tiba-tiba dapat kabar dari media sosial bahwa ada seorang laki-laki meninggal di masjid, rupanya yang meninggal adalah ayahnya sendiri.

Berapa banyak yang pergi ke masjid tapi tidak ada seorang pun yang tahu bawa itu menjadi pertemuan terakhirnya dengan keluarga.

Berapa banyak juga yang meninggal ketika berangkat ke kantor, kemudian meninggal di jalan dengan caranya yang ditetapkan Alloh dan itu menjadi pertemuan terakhir.

Pengalaman Aa sendiri ketika berangkat umroh, sebelum berangkat umroh berpamitan dulu dengan ibu. Setelah berada di Mekah, beberapa hari kemudian dapat kabar dari Indonesia bahwa ibu telah wafat.

Tidak pernah terpikir oleh Aa bahwa pertemuan sebelumnya menjadi pertemuan terakhir dan tidak pernah bertemu lagi.

Tapi masyaAlloh pertemuan terakhir itu dilengkapi dengan momen pelukan dari ibu.

Oleh karenanya jangan bertengkar dengan saudara sendiri, tidak perlu marah-marah menyelesaikan masalah, karena itu tidak akan menyelesaikan masalah.

Coba saja kita bertengkar dengan keluarga atau saudara, tidak lama kemudian kita pun meninggal, bagaimana perasaan kita kira-kira?

Kita boleh jengkel atau kecewa, tapi silaturahim atau hubungan baik harus tetap dijaga. Jangan sampai hubungan baik dengan keluarga, ayah, ibu, dan saudara menjadi tidak harmonis hanya karena masalah-masalah kecil.

Ingat kebersamaan dengan keluarga merupakan nikmat Alloh yang diberikan kepada kita. Coba kalau kita tidak punya keluarga bagaimana rasanya kira-kira?

Maka nikmatilah setiap momen saat sedang bersama keluarga, walaupun kadang ada jengkel atau marah, tidak perlu lama-lama dan terlalu serius, biasa saja.

Karena kita tidak tahu kapan akan berpisah bersama mereka, ente kita yang meninggalkan mereka atau kita yang ditinggalkan oleh mereka. Jangan sampai kita menyesal dikemudian hari. Walahu a’lam bishowab. (KH. Abdullah Gymnastiar)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG