Aa Gym: Tingkatan Kualitas Amal Seseorang
DAARUTTAUHIID.ORG — Bila kita mampu menjaga kualitas ibadah, niscaya Alloh akan mengaruniakan kepada kita untuk beramal dengan tingkat pengharapan tertinggi, yaitu bisa bertemu dan menatap wajah Alloh yang Maha Mulia.
Dalam kitab Al-Hikam yang ditulis oleh Ibnu Atho’illah, ia mengatakan:
“Jangan menuntut upah terhadap amal perbuatan yang engkau sendiri idak ikut berbuat. Cukup besar balasan Alloh bagimu, jika Alloh menerima amalmu itu”.
Nasehat Ibnu Atho’illah tersebut tampaknya penting sekali untuk kita renungkan oleh siapa saja yang diberikan kesanggupan oleh Alloh Ta’ala untuk gemar berbuat kebaikan.
Kalau belum mampu berbuat baik, maka kita harus memiliki keinginan untuk melakukannya. Tetapi kalau kebaikan itu sudah kita kerjakan, maka jangan sekali-kali kita menganggap bahwa semua itu adalah perbuatan kita.
Suatu hari kita merencanakan untuk mendatangi pengajian. Kita mengumpulkan uang agar ongkos ke pengajian tersebut tercukupi.
Setelah uang itu terkumpul, kita pun berangkat ke pengajian walau hujan sedang turun. Di tengah perjalanan ternyata kita mendapatkan banyak sekali kesulitan diluar dugaan kita.
Singkat cerita, begitu berat tantangan untuk sampai ke tempat pengajian tersebut. Namun, ketika kita telah sampai ke sana hendaklah kita mengucapkan dalam hati dengan kata-kata:
“Alhamdulillah ya Alloh. semua ini terjadi atas izin dan karuniaMu, Saya hadir di sini karena ongkos dari-Mu, kesehatan dari-Mu, dan terlindung dari setan yang membisikkan rasa malas kepadaku”.
Artinya, dikala kita sampai di tempat yang dituju. Lupakanlah seluruh pengorbanan yang telah kita lakukan. Mengenai pahala, Alloh pasti akan membalasnya dengan kadar yang paling adil.
Tidak usah kita memintanya dengan lebih.Bagi kita orang awam, seringkali beramal karena menginginkan balasan atas kebaikan yang kita lakukan.
Pada tingkat pertama, orang beramal karena mengharap balasan duniawi. Misalnya, kita bersedekah karena ingin kaya dan tidak mendapat musibah.
Kita mengerjakan tahajud, karena ingin jodoh atau lulus ujian. Ini adalah kategori orang-orang yang hanya berharap balasan duniawi.
Pada tingkat kedua, seseorang beramal kebaikan bukan karena mengharap balasan duniawi, akan tetapi mengharapkan pahala dari Alloh Ta’ala.
Karena mengenai duniawi itu niscaya akan datang dan telah diatur oleh Alloh Ta’ala dengan serapi mungkin. Sudah menjadi jaminan bila kita sungguh-sungguh beribadah dan mendekat kepada-Nya.
Orang yang berada pada level kedua, mereka melakukan ibadah untuk mendapatkan berbagai keutamaan dalam melaksanakan beribadah.
Seperti datang ke masjid selalu di awal waktu, majelis ilmu dimana pun akan dihadiri, senang menolong orang lain tanpa pamrih. Pokoknya, segala sesuatunya orientasinya adalah pahala.
Jadi, kalau kita telah sampai ke tingkat kedua, maka duniawi dan semua pahala sudah menjadi jaminan Alloh Ta’ala.
Tidak perlu ragu dan khawatir, karenanya sekecil apapun amal yang kita buat, jagalah selalu kualitasnya, insyaAlloh juga akan membalasnya dengan sebaik-baik balasan. (KH. Abdullah Gymnastiar)
Redaktur: Wahid Ikhwan