Benarkah Seorang Mualaf Diampuni Dosanya Seperti Bayi Baru Lahir?
[DAARUTTAUHIID.ORG]- Menjadi seorang mualaf merupakan keputusan yang cukup berat bagi sebagian orang, karena harus berhadapan dengan orang-orang yang berseberangan atau menolak keras agama Islam. Namun, beruntunglah bagi orang-orang yang mendapat hidayah dan kemudian memeluk Islam. Orang-orang yang mendapatkan hidayah adalah pilihan AllahTa’ala. Siapa yang diberi Allah petunjuk maka tak akan ada yang bisa menyesatkannya. Begitu juga sebaliknya, siapa saja yang Allah sesatkan dari Islam maka tak seorangpun bisa memberikan hidayah.
Seorang mualaf mungkin selama hidupnya tak pernah sholat, puasa dan sebagainya, namun ketika masuk Islam, ia bersih dari dosa. Mualaf tidak memiliki dosa, baik dosa ibadah maupun dosa yang lain saat baru masuk Islam. Sebanyak apa pun dosa seorang ulama, walaupun sebanyak langit dan bumi, maka akan dihapuskan oleh Allah Ta’ala yang maha pengampun, asalkan seorang tersebut sungguh-sungguh ingin bertaubat. Menyesali perbuatan-perbuatan dosa yang pernah dilakukan. Sebagaimana dalam sebuah hadits disebutkan:
“Apabila seseorang masuk Islam kemudian Islamnya menjadi baik, niscaya Allah akan menghapus segala kejahatan yang telah dilakukan. Setelah itu, ia akan diberi balasan yaitu setiap kebaikannya akan dibalas Allah sepuluh sampai tujuh ratus kali. Sedangkan kejahatannya dibalas (hanya) setimpal kejahatannya itu, kecuali jika Allah memaafkannya.” (HR Bukhari).
Hidayah yang datang kepada setiap mualaf berbeda-beda cara, waktu, dan melalui siapa hidayah itu datang. Ada yang berjalan mulus, ada juga yang berliku sampai harus menghadapi tantangan penolakan keras dari keluarga besar. Tapi karena keyakinan yang kuat hambatan apapun bakal bisa dilalui. Allah sangat istimewakan seseorang yang masuk Islam. Dia jadikan Islamnya sebagai ‘mahar’ untuk menghapuskan dosa-dosa dan kemaksiatan yang pernah dikerjakannya dahulu.
Jika seorang non muslim masuk Islam maka Allah ampunkan dosa-dosa di masa kafirnya. Setelah bersyahadat maka ia menjadi manusia suci dari segala dosa. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
قُل لِّلَّذِينَ كَفَرُوا إِن يَنتَهُوا يُغْفَرْ لَهُم مَّا قَدْ سَلَفَ وَإِن يَعُودُوا فَقَدْ مَضَتْ سُنَّتُ الْأَوَّلِينَ
“Katakanlah kepada orang-orang kafir itu, (Abu Sufyan dan kawan-kawannya) ‘Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu; dan jika mereka kembali lagi (memerangi Nabi), sungguh akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah terhadap) orang-orang terdahulu (dibinasakan).” (QS. Al-Anfaal: 38)
Bagi sahabt-sahabat yang sudah mualaf, semoga dikuatkan dan istiqomahkan agar tetap dalam keadalan Islam. Mensyukuri nikmat hidayah Islam yang tidak semua orang akan mendapatkannya, masuknya seseorang kepada Islam maka terlepasnya dari azab api neraka. Allahu a’lam bishowab.. (Shabirin)
_____________________