Ciri-Ciri Orang yang Mendapatkan Lailatul Qadr
[DAARUTTAUHIID.ORG]- Sebagian besar dari umat muslim pada bulan Ramadhan akan berlomba-lomba untuk mendekat dirikepada Allah Ta’ala untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar di malam ganjil, sebagaimana disampaikan oleh Rasullulah Shallallahu ‘alaihi wassalam dalam sebuah hadits:
“Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan. Bila salah seorang
diantara kamu merasakan lemah atau lelah, maka jangan kamu kalah dalam mencarinya pada tujuh
malam terakhir (bulan Ramadhan)”. (HR. Muslim)
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu malam. Malam yang penuh dengan
kemuliaan seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Qadr. Itulah sebabnya mengapa kaum muslim
berlomba-lomba untuk mendapatkannya.
Untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar maka umat muslim harus melakukan dengan amalan-amalan,
seperti sholat malam, membaca Al Quran, dan berzikir kepada Allah. Setelah melakukan amalan, kita
pun dengan keyakinan akan menperoleh malam Lailatul Qodar.
Adapun, Nabi Muhammad Sallahu ‘alaihi wassalam bersabda yang artinya:
“Barang siapa yang bangun di malam Lailatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari
Allah Ta’ala, maka dosanya yang telah lampau akan diampuni” (HR. Bukhari Muslim).
Oleh karenanya, sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amalan baik saat 10 hari terakhir
Ramadhan, agar bisa meraih Lailatul Qadar seperti yang kita harapkan.
Sangat disayangkan jika kita melewatkan 10 hari terakhir Ramadhan yang dimana diantara hari-hari
tersebut akan datang malam Lailatul Qadar yang memiliki banyak sekali keutamaan dan keistimewaan.
Namun pertanyaan, seperti apa ciri-ciri orang yang mendapatkan lailatul Qadr itu?
Jika mengutip pendapat yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayah dan Ustadz Abdul Somad bahwa orang yang
mendapatkan lailatul Qadr setidaknya memiliki ciri sebagai berikut:
Pertama, selalu ada keinginan menjauhkan diri dari perbuatan maksiat.
Kalau Allah sudah mencitai seorang hamba, maka Allah pasti menjaga dan menjauhkan seorang dari
perbuatan maksiat atau tercela.
Kedua, Selalu ada panggilan untuk berbuat karena Allah.
Jika seseorang yang telah dijauhkan dari perbuatan buruk, maka ia pasti akan senantiasa mencintai
kebaikan. Karena kebaikan dan keburukan memiliki kutub yang berbeda dan tidak pernah menyatu.
Jadi, berbahagialah jika kita merasakan 2 hal itu pada diri kita, boleh jadi Allah Ta’ala telah mengirimkan
malam Lailatul Qadar saat itu.
Semoga kita semua dapat meraih malam Lailatul Qadar pada Ramadhan tahun ini. Aamiin..