Dakwah Bil Hikmah dan Tantangan Para Dai

Rakyat Indonesia menghadapi ujian tak mudah saat ini. Selain Covid-19 yang tak kunjung usai, ulama di negeri ini juga harus mengalami ancaman pembunuhan di depan para jamaahnya. Salah satu ulama Indonesia Syeikh Ali Jaber harus menahan luka dengan sepuluh jahitan akibat percobaan pembunuhan.

Tak berselang lama, seorang imam masjid Muhammad Arif tewas akibat ditusuk dari belakang oleh makmumnya. Muhammad Arif merupakan Ketua Masjid Nurul Iman, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan. Peristiwa terjadi pada Jumat, 11 September 2020 sekitar pukul 18.15 WIB saat korban menjalankan salat maghrib berjamaah di masjid.

Dakwah Bil Hikmah dan Kesuksesan Dai

Dakwah bil hikmah merupakan jalan dakwah para rasul utusan Allah SWT. Jalan ini hendaknya diikuti oleh para dai dan pejuang kebenaran. Para nabi berjuang dengan penuh ilmu, kesabaran, kesadaran, kesesuaian perkataan dan perbuatan dengan keluhuran budi serta keteladanan. Tidak pernah lari dari jalan lurus syariat dan kebenaran.

Saat mengalami ujian dalam berdakwah, hingga mengancam nyawa, seorang dai dituntut mengamalkan puncak dari semua metode dakwah, yakni dakwah bil hikmah. Saat mengetahui pelaku dikeroyok para jamaah, Syeikh Ali Jaber meminta untuk menghentikannya. Padahal bisa saja beliau membiarkannya hingga sang pelaku kehilangan nyawa.

Menurut Ahmad bin Munir al-Muqri al-Fayumi, seorang dai yang memiliki hikmah berarti dia bisa mengendalikan dirinya sendiri dari melakukan perbuatan yang tidak seharusnya. Al-hikmah berarti al‘adl (keadilan), al-haq (kebenaran), al-hilm (ketabahan), al-‘ilm (pengetahuan), dan an-nubuwwah (kenabian). Sebagai metode dakwah, al-hikmah berarti bijaksana, akal budi yang mulia, lapang dada, hati yang bersih, dan menarik perhatian orang kepada agama atau Tuhan.

Semakin paham seorang dai dengan al-Quran dan Sunnah, maka semakin kokoh mengamalkan dakwah bil hikmah, sehingga memiliki pribadi yang kokoh. Dakwahnya pun akan semakin sukses. Setiap ujian yang menimpanya dijadikan sebagai sarana berdakwah, bahkan kepada orang yang menentang atau memusuhinya.

Allah SWT berfirman:

يُؤْتِى ٱلْحِكْمَةَ مَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُؤْتَ ٱلْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِىَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ

Artinya:

Allah menganugerahkan al-hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki Dan barang siapa yang dianugerahi al-hikmah itu, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakal yang dapat mengambil pelajaran.” (QS. al-Baqarah [2]: 269).

Sikap Daarut Tauhiid

Ustaz Mulyadi al-Fadhil selaku Ketua Lajnah Syari’ah Daarut Tauhiid (DT) menyampaikan kesedihan dan keprihatinan atas insiden percobaan pembunuhan terhadap Syeikh Ali Jaber. Sebagaimaan sabda Rasulullah saw, “Tidak terjadi kiamat hingga dicabutnya ilmu dengan diwafatkannya para ulama.” (HR. Bukhari).

Alhamdulillah Allah SWT melindungi beliau sehingga selamat dari insiden tersebut. Percobaan pembunuhan serupa pernah terjadi pada masa Rasulullah, sahabat, para khalifah bahkan terbunuh oleh kaumnya sendiri karena tidak menyukai ajaran Allah SWT.

Hal ini sebagaimana kisah Nabi Musa as dalam al-Quran, “Mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.” (QS. al-Baqarah [2]: 61).

Umat Islam saat ini akan terus menghadapi ujian sebagaimana umat Islam terdahulu. Oleh karena itu, mari melakukan dua hal yakni menjaga diri, keluarga dan para ulama serta berdoa, meningkatkan ibadah dan amal saleh. (Ana)

ket: ilustrasi foto diambil saat sebelum pandemi