Dari Tangan-Tangan Ikhlas Lahirnya Peradaban dan Pahala

DAARUTTAUHIID.ORG | Udara pagi menyapu perlahan kawasan proyek Gedung SSG, menyatu dengan denting palu, raungan mesin, dan langkah para pekerja yang tak kenal lelah. Suasana ini mungkin tak glamor, tapi di balik debu dan keringat itu, sedang tumbuh sesuatu yang besar: sebuah harapan yang dibangun dengan tangan-tangan yang bekerja dalam diam.

Kini memasuki minggu ke-9 pembangunan, geliat progres terus tampak nyata. Dinding pembatas yang mengelilingi kawasan mulai dilanjutkan, permukaan plester mulai dirapikan, dan rangka-rangka baja lantai dua pun berdiri gagah satu per satu. Di sisi lain, struktur baja perlahan mulai menghuni lantai tiga, sementara balok untuk lantai empat sedang dikebut pembuatannya di bengkel vendor. Lantai dua telah dibekali bondeks plat, dan material untuk lantai tiga telah siap menunggu giliran.

Semua ini bukan sekadar bukti bahwa pembangunan sedang berlangsung, tapi bahwa visi besar ini terus dijalankan sesuai rencana. Target penyelesaian di akhir tahun 2025 bukan lagi sekadar janji di atas papan proyek. Itu adalah tujuan nyata yang dikejar dengan kerja keras dan ketekunan tanpa jeda.

Namun, proyek ini bukan milik satu tim konstruksi semata. Gedung SSG adalah milik kita semua. Setiap tiang yang berdiri adalah hasil dari tangan-tangan yang percaya. Para pewakaf, mereka yang mungkin tak hadir di lokasi, tapi turut meletakkan pondasi amal melalui harta yang diinfakkan.

Gedung ini tak hanya akan menjadi bangunan fisik—ia adalah rumah bagi ilmu, tempat bagi dakwah, dan ruang lahirnya perubahan. Di balik kokohnya beton dan baja, tersimpan nilai yang jauh lebih tinggi: keberkahan.

Pembangunan masih terus berproses. Tapi untuk menyempurnakannya, dibutuhkan lebih dari sekadar semen dan baja. Diperlukan hati yang ikhlas, tangan yang ringan untuk berwakaf.

Karena pada akhirnya, wakaf bukan tentang besar atau kecilnya angka. Tapi tentang siapa yang menanam harapan dengan tulus, agar kelak tumbuh menjadi pahala abadi untuk dunia dan akhirat.