Israel Berencana Bangun Taman Nasional dengan Menggusur Tanah Palestina

Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid, pada Rabu (15/6) kembali mengatakan, dia melakukan kontak dengan rekan-rekannya dari tiga negara yang akan membuka hubungan diplomatik dengan Tel Aviv. Dia menyebutkan, Arab Saudi dan Indonesia ada dalam daftar target Israel tersebut.

“Ada beberapa daftar negara yang menjadi target, Saudi adalah yang pertama, bersama dengan negara lain seperti Indonesia,” kata Lapid, dilansir Middle East Monitor, Kamis (16/6).

Gedung Putih mengumumkan rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ke Israel, Tepi Barat, dan Arab Saudi pada Juli mendatang. Lapid berharap kunjungan Biden ke Timur Tengah untuk membantu menormalkan hubungan Tel Aviv dengan Arab Saudi.

“Fakta bahwa Presiden (Biden) akan terbang langsung dari sini (Israel) ke Arab Saudi mungkin menandakan bahwa ada keterkaitan antara kunjungan dan upaya meningkatkan hubungan,” kata Lapid.

Israel dan Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik resmi. Tetapi keduanya telah berbagi hubungan keamanan rahasia dalam hal perseteruan dengan Iran. Saudi telah lama dikabarkan menjadi salah satu negara Arab yang mempertimbangkan untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Para pemimpin Israel telah lama mengatakan bahwa mereka ingin memperluas hubungan diplomatik dengan negara-negara Arab. Sebelumnya, empat negara Arab yaitu Bahrain, Sudan, Maroko, dan Uni Emirat Arab (UEA) telah menormalisasi hubungan dengan Israel di bawah Kesepakatan Abraham yang diinisiasi oleh pemerintahan mantan presiden AS, Donald Trump. Pada 2020, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan terbang ke Arab Saudi untuk bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Indonesia

Israel berulang kali menyebut keinginannya untuk normalisasi dengan Indonesia. Niatan ini juga pernah diungkap Lapid pada akhir Januari. Sebaliknya, Indonesia juga terus menekankan dukungan pada kemerdekaan Palestina.

Mengutip dari Republika, “Dukungan Indonesia untuk keadilan dan kemerdekaan Palestina tidak berubah,” kata Teuku pada 26 Januari lalu.

Soal normalisasi hubungan dengan Israel, menurut Teuku sikap dan posisi Indonesia sudah jelas. Sebelum hal itu terjadi, Palestina harus terlebih dulu memperoleh kemerdekaan berdasarkan kesepakatan solusi dua negara dan merujuk pada beragam resolusi PBB berikut parameternya. “Hal ini yang terlebih dahulu ingin dipastikan Indonesia sebelum membicarakan hal-hal lainnya,” ujar Teuku saat itu.

Red: WIN

_________________________

daaruttauhiid.org

Sumber: Republika