Manajemen Keinginan

Satu hal yang memandu kita untuk berbuat atau melakukan sesuatu adalah keinginan, jadi karena keinginan yang kita miliki akhirnya setiap kita akan memiliki aktivitas yang dijalankan. Adanya keinginan jangan dihilangkan, karena dengan adanya keinginan seseorang memiliki motivasi dalam hidupnya untuk meraih sesuatu yang.

Yang menjadi masalah adalah ketika sesuatu hal yang diinginkannya tidak sesuai dengan keinginan Allah atau bertentangan dengan perintah Allah, karena hal tersebut akan memandu seseorang untuk berbuat maksiat. Jadi yang pertama harus diperhatikan adalah kita tanyakan keinginan kita kepada diri kita sendiri. Apakah keinginan ini sesuai dengan keinginan Allah dan tidak melanggar nilai-nilai yang Islam ajarkan atau bukan sesuatu yang dibenci oleh Allah.

Kemudian kita juga harus memastikan untuk apa keinginan yang kita miliki atau apa niat kita untuk menjalankan keinginan itu, apakah dengan niat yang baik atau tidak. Contohnya misalkan dalam proses belajar agama, ini adalah sesuatu yang baik dan justru harus dilakukan oleh setiap orang, tetapi jika tujuan atau niat seseorang belajar agama adalah agar dipandang hebat oleh orang lain, atau dianggap memiliki pengetahuan banyak oleh orang lain, maka kebaikan yang dimilikinya kan sia-sia di mata Allah, bahkan tidak akan memberi manfaat bagi dirinya sendiri karena tujuannya bukan untuk mengingatkan diri sendiri tetapi justru hanya untuk mendapat penilaian dari orang lain.

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ 

“Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18)

Ada baiknya keinginan yang kita miliki kita mampu memberikan kemaslahatan atau kebermanfaatan bagi orang lain. Walau mungkin keinginan yang kita harapkan belum mampu terealisasi, tetapi dengan niat dan tujuan yang baik terutama dengan mengharapkan ridha Allah, maka Allah akan mempermudah proses kita menuju pencapaian keinginan yang kita harapkan.

Dengan niat yang lurus pula ketika keinginan yang kita harapkan tidak tercapai, kita tidak akan menyalahkan orang lain apalagi menyalahkan Allah. Karena kita telah meyakini bahwa boleh jadi keinginan itu tidak terwujud karena Allah telah menyiapkan hal lain yang lebih baik dari keinginan kita sebelumnya. Dibandingkan dengan kita menjalani keinginan yang telah kita capai tetapi karena niat yang kurang baik dan tidak sejalan dengan nilai-nilai agama. Dan tidak menutup kemungkinan akan berimbas terhadap kelangsungan hidup kita selanjutnya.