MasyaAllah, Pasangan Sesepuh Daarut Tauhiid Wakafkan Rumahnya Sejak Awal Dibangun

TANGERANG SELATAN — Sebuah rumah yang dimiliki oleh pasangan sesepuh Daarut Tauhiid, Almarhum Bapak H. Poerwanto Barna dan Bunda Hj. Halimatussa’diah (Bunda Diah), yang sejak awal dibangunnya sudah diniatkan akan diwakafkan.

Semasa hidupnya, Almarhum Pak Poer sempat mengikrarkan wakaf rumah ini kepada lembaga Daarut Tauhiid, tepatnya pada tanggal 22 Februari 2019. Kemudian peresmian ikrar wakaf dengan PPAIW (Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf) alhamdulillah biidznillah dilaksanakan kemarin (21/09/2022).

acara digelar di rumah yang sekarang digunakan santri karya Daarut Tauhiid Jakarta sebagai tempat berkarya. Bapak H. Wayan Agus Raiyan, Manajemen Aset Daarut Tauhiid Jakarta, mengundang pihak yang terkait untuk hadir di rumah tersebut. Termasuk nadzir dan wakif yang juga menyempatkan hadir meskipun dengan jarak yang jauh.

Hadir H. Fahrudin, M.Pd (Ketua Yayasan Daarut Tauhiid) dari Bandung sebagai pihak nadzir, . H. Ahmad Syarif Hidayat, S.H.I., M.H dari KUA Kecamatan Ciputat, juga hadir bunda Hj. Halimatussa’diah yang terbang langsung dari Balikpapan didampingi oleh putra pertamanya, Arief Rahman Sholeh.

Tak lupa Bapak H. Lukman Hakim, Kepala Kantor Daarut Tauhiid Jakarta beserta jajarannya juga Kyai Sila Pesantren Daarut Tauhiid Serua, Ust. Edi Abu Marwa, MA. ikut menyimak dan mendoakan acara yang menjadi tonggak sejarah ini.

“Komponen dakwah itu banyak,” sambut Ust. Fahrudin di awal acara sembari mengedarkan pandangan kepada seluruh hadirin di acara ini, “termasuk siapa pun yang menjadi bagian dari Pesantren Daarut Tauhiid dan siapa pun yang hadir di sini maka akan menjadi saksi kelak di akhirat di hadapan Allah atas diwakafkannya tanah dan bangunan serta amal sholeh yang dikerjakan di atasnya. InsyaAllah mudah-mudahan semakin berkah, semakin menebarkan manfaat.”

Lebih lanjut diungkapkan bahwa sosok Bunda Diah dan Almarhum Pak Poer di mata Ustadz Fahrudin adalah pejuang Daarut Tauhiid yang menginspirasi, yang tidak berfikir apa yang didapat, melainkan apa yang bisa dilakukan, pejuang di jalan Allah yang patut dicontoh oleh teman-teman generasi muda.

Arief Rahman, putra pertama Almarhum Pak Poer dan Bunda Diah, mewakili pihak keluarga menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dilegalkannya ikrar wakaf ayahnya.

“Terima kasih karena telah menyambungkan hati, walaupun Ayah (panggilan kepada Pak Poer) sudah wafat. Yang saya ingat dari beliau adalah pesannya untuk bagaimana berbuat kebaikan terus-menerus, dan saya sekeluarga menjadi saksi bagaimana komitmen beliau terhadap perjuangan Daarut Tauhiid.” ujarnya.

Arief melanjtkan, “Alhamdulillah, lengkap rasanya, jika saat itu (Februari 2019) adalah sebuah komitmen, bahwa disampaikannya keinginan untuk mewakafkan aset ini, maka kali ini adalah saatnya. Komitmen itu memang sudah berawal dari hati, ketika pertama kali pindah kesini memang rumah ini mau diwakafkan ketika tidak lagi ditempati. Alhamdulillah sekarang legalnya akan ditunaikan, insyaAllah.”

Syarif Hidayat (Kepala KUA Kecamatan Ciputat) juga menyampaikan, “Kami mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada wakif, Ibu Hj. Halimatussa’diah, yang mewakafkan sebidang tanah dan bangunan seluas 75 meter persegi dan ini yang sedang kita tempati saat ini, betul?” tanyanya yang disambut dengan anggukan Bunda Diah dan para hadirin.

“Yakinlah Bu, apa yang saat ini sedang dilakukan oleh Ibu dan pihak keluarga untuk mewujudkan cita-cita almarhum sesungguhnya ibarat Ibu memberi kavling tanah di syurga, saat Ibu menyerahkan dan mewakafkan tanah ini. Dan tentunya wakaf/waqof adalah “berhenti”, artinya tidak bisa diperjualbelikan dan diwariskan lagi. Dan yakin, aliran pahala itu pasti, sudah tertera dalam hadits, shadaqatun jariyah.” ujar Syarif Hidayat.

Bunda Diah mengucapkan terima kasih, karena rumah ini bermanfaat dan dirawat dengan baik oleh Daarut Tauhiid, sebelum dan sesudahnya.

“Dulu, ketika akan membangun rumah, Aa (KH. Abdullah Gymnastiar) berpesan kepada Bapak rahimahullah, “Menghadapnya ke pesantren saja”. Dan memang karena sejak awal dibangunnya rumah ini diniatkan untuk wakaf, tangga depan kami buat di luar. Semenjak itu ruang lantai dua telah dimanfaatkan. Alhamdulillah, untuk pertemuan majelis-majelis taklim hingga digunakan sebagai kantor seperti sekarang,”

Acara berlangsung dengan khidmat, mulai dari pembacaan sumpah nadzir sampai penandatanganan akta ikrar wakaf oleh nadzir dan wakif.

Selanjutnya acara ditutup dengan doa, ramah-tamah dan foto bersama.Pesantren Daarut Tauhiid mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang sampai saat ini masih mempercayakan Pesantren Daarut Tauhiid untuk mengelola aset wakafnya. Doakan juga agar Daarut Tauhiid Allah karuniakan kekuatan untuk bisa menjaga dan mengelola amanah yang ada dengan baik. (Wahid)

Red: WIN

____________________________________

daaruttauhiid.org

(DT Jakarta)