Mau Belajar Membaca Al-Quran? Biar Mudah Kenali Metode-Metodenya

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Untuk mempelajari dan membaca Al-Quran dengan benar, diperlukan sebuah metode untuk untuk mempermudah dalam membaca Al-Quran sesuai dengan kaidah yang sudah ditentukan. Dimana saat ini sudah banyak metode-metode yang berkembang dan dijadikan sebuah pilihan.

Ada pun metode dalam membaca Al-Qur’an yang perlu diketahui diantaranya adalah metode dari al-Baghdadi, Qiraati, al-Barqi, Iqro’, Insani, Tartila dan lainnya. Semua metode ini lahir dengan tujuan yang sama, agar dapat membaca Al-Qur’an dengan cepat dan tepat. Dua dari beberapa metode yang ada yang sering kali dipraktekkan, yaitu:

Pertama, Metode Qiraati

Metode Qiraati adalah suatu model dalam belajar membaca Al Qur’an yang secara langsung (tanpa dieja) dan menggunakan atau menerapkan pembiasaan membaca tartil sesuai dengan kaidah tajwid (Zarkasiy, 1989). Ada pun yang mendasari metode Qiraati, yaitu membaca Al Qur’an dengan teknis langsung dan membiasakan untuk membaca tartil sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

Menurut Supardi (2004) membaca Al Qur’an secara langsung atau tanpa dieja yang  dimaksud adalah huruf yang ditulis dalam bahasa Arab dibaca secara langsung tanpa diuraikan cara melafalkannya. Pembelajaran membaca Al Qur’an dengan menggunakan metode Qiraati merupakan pembelajaran yang dianggap sederhana, sesuai dengan kebutuhan dan tingkat materi yang sudah disiapkan. Kemudian target utama dari metode Qiraati adalah pelajar dapat secara langsung mengaplikasikan dalam bacaan Al-Qur’an sesuai dengan ilmu tajwid.

Kedua, Metode Iqro

Metode Iqro’ merupakan metode pembelajaran dengan membaca huruf-huruf hijaiyah dari huruf permulaan dengan disertai aturan bacaan, tanpa makna dan tanpa lagu dengan tujuan agar pebelajar dapat membaca Al Qur’an sesuai dengan kaidahnya (Humam, 1990). Huruf-huruf hijaiyah terdiri dari 30 huruf yang diawali dengan huruf Alif ( ا ) sampai huruf Ya ( ي ).

Penyusunan metode Iqro’ dilakukan oleh Teim Tadarus Angkatan Muda Masjid dan Muslah (AMM) yang diketuai oleh ustad As’ad Humam pada tahun 1989. Ada pun sebab penyususnan Metode Iqro’ itu dilakukan karena metode pembelajaran membaca Al Qur’an selama ini masih banyak kekurangannya.

Humam (1990) dalam kata pengantar buku Iqro’ juga menyampaikan bahwa buku Iqro’ dimaksud adalah sebuah metode pembelajaran dalam membaca Al Qur’an. Penyususun tersebut dilakukan dalam upaya mencari metode yang ideal dalam membaca Al Qur’an sehingga orang-orang merasa tidak kesulitan membaca Al-Qur’an dengan alasan bukan bangsa arab yang mampu menguasai bahasa Arab.

Mengutip juga pendapat Supriyadi, (1997) dalam memberikan definisi mengenai metode buku Iqro’ dapat disebut sebagai metode pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Arab. Disebut dengan sebuah metode, karena buku Iqro’ sudah mencakup yang dipersyaratkan Mackey yaitu: seleksi (selection), gradasi (gradation), presentasi (presentation), dan repetisi (repetition).

Dengan adanya bermacam metode dalam membaca Al-Qur’an, semakin memudahkan kita mempelajari cara membaca Al-Qur’an dengan tepat dan benar. Sehingga semangat mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an terus secara kontiyu kita lakukan.

Kini Lembaga Wakaf Daarut Tauhiid Peduli juga bergerak dalam menyelenggarakan Program Wakaf Quran, yang telah menyalurkan banyak mushaf al-Quran ke berbagai masjid di berbagai kota dan kabupaten di Indonesia. Dengan Rp.150.000, kita bisa berwakaf al quran + buku panduan sabiq. donasi sudah termasuk pendistribusian dan pengajran al quran. Bagi sahabat-sahabat ingin berwakaf silahkan menghubungi dan mengunjungi kantor bagian wakaf Daarut Tauhiid.

Norek: 270.500.3999 an. Yayasan Daarut Tauhiid (Kode bank 016) Maybank Syariah

Informasi : 0812-1313-3650

Allahu a’lam bishowab.. (Shabirin)

Sumber:

  • Budiyanto, M, dkk. 2003. Ringkasan Pengelolaan, Pembinaan dan Pengembangan Gerakan Membaca, Menulis, Memahami, Mengamalkan dan Memasyarakatkan Al Qur’an. Yogyakarta: Balitbang LPTQ Nasional dan Yayasan Team Tadarus AMM Yogyakarta.
  • Humam, A. 2000. Cara Cepat Membaca Al Qur’an. Yogyakarta: Balai Litbang LPTQ Nasional dan Team Tadarus AMM
  • Supardi. 2004. Perbandingan Membaca Al-Qur’an bagi Pebelajar Pemula di TKA/TPQ Masjid Quba dan Masjid al-Amin Burengan Malang. Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPS UM.
  • Zarkasiy, D.S. 1989. Pelajaran Ilmu Tajwid Praktis. Semarang: Yayasan Pendidikan al-Qur’an Raudatul Mujawwidin.