Memaknai Pentingnya Moralitas Bangsa

DAARUTTAUHIID.ORGMoral itu ibarat emas, emas itu berharga karena ada nilainya dimata manusia. Emas diletakkan di mana pun dan dikotori dengan apa pun tidak akan pernah mengurangi nilainya.

Manusia yang melekat dalam dirinya moral, dihina seperti apapun tidak akan pernah mengurangi kemuliaannya.

Moral itu adalah imunitas dalam diri seorang, untuk membentengi diri dari berbagai penyakit-pemyakit tindakan amoral.

Jika kita melihat bahwa bangsa ini begitu lemah, tidak berdaya, dan sedang tidak baik-baik saja, maka bisa dipastikan ada imunitas yang sedang hilang dalam diri manusia.

Apakah kemerosotan moral di Indonesia dapat diperbaiki? Segala penyakit pasti ada obatnya. Jika penyakit-penyakit yang muncul berkaitan dengan hati maka obatnya hanyalah niat dan kesabaran.

Untuk memperbaiki moral masyarakat di Indonesia hanya dapat ditangani dengan kesadaran individu masing-masing. Dimulai dari yang kebiasaan terkecil dahulu kemudian bertahap.

Pendidikan karakter tidak dengan sendirinya tumbuh begitu saja, diperlukan pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadap pendidikan.

Tanpa adanya upaya-upaya yang jelas dan solusi yang ril, maka pendidikan karakter tidak akan melahirkan manusia yang cerdas sekaligus menggunakan kecerdasannya untuk bersikap dan berperilaku yang baik.

Padahal jika merujuk pada Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional, Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter Tahun 2011 yang berjumlah 18, yakni; nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggungjawab.

Namun, hal tersebut hanya berakhir pada tataran teks, malah yang terjadi sebaliknya dalam realitas sosial saat ini.

Di Amerika misalkan, orang-orang menganggap bahwa bangsa Amerika sedang berada dalam situasi yang semakin suram.

Sebuah lembaga survei oleh lembaga analistik Gallup menyatakan sebanyak 50 persen warga negara Amerika Serikat memiliki nilai moral yang buruk.

Hal ini terjadi dalam lima tahun terakhir, dengan penurunan jadi 43 persen pada tahun 2020 sebelum meningkat lagi dalam dua tahun terakhir.

Isu moralitas bukan sekedar isu sektoral maupun isu lokal, lebih dari itu akan menjadi isu global. Isu moral berbicara mengenai subjek atau pelaku sejarah, peradaban sebuah bangsa akan ditentukan oleh moral generasinya hari ini.

Mengapa degradasi moral begitu mengacam eksitensi sebuah bangsa? Karena moral adalah hati dan wajahnya sebuha bangsa. Tanpa moral akan ada prilaku negatif yang akan menjamah tatana kehidupan sosial manusia.

Kejujuran kita pada realitas dan harapan tak bertemu seperti apa yang diimajinasikan, merekonstruksi situasi pada cita-cita yang sebenarnya.

Tapi bangsa ini mau berangkat dari mana? Siapa yang memulai untuk mengambil peran untuk memperbaikinya? Apakah kita akan berdebat sepanjang waktu saling menyalahkan tanpa ada kesimpulan sama sekali?

Kita harus berangkat dari memaknai penting moral dalam diri manusia. Jika telah menemukan emas dalam pemaknaan tersebut, maka saatnya melakukan tindakan perubahan.

Perubahan yang dimaksud adalah perubahan kolektif untuk menjawab fenomena-fenomena yang diuraikan pada serial sebelumnya. (Arga)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG