Memaknai Tradisi Halal Bihalal Dalam Islam

DAARUTTAUHIID.ORG | Halal bihalal menjadi tradisi di momen hari raya idul fitri bagi umat Islam. Berkumpul dan saling meminta maaf kepada sesama saudara dan kerabat. Halal bihalal merupakan hanya populer bagi masyarakat muslim Indonesia, dengan tujuan menguraikan kekusutan tali persaudaraan.

Boleh saja selama setahun sebelum Idul Fitri banyak terjadi kesalahan dan perselisihan diantara sesama. maka halal bihalal ini adalah waktu untuk saling meminta maaf dan juga memaafkan.

Quraish Shihab dalam bukunya yang berjudul membumikan Al-Qur’an menjelaskan mengenai makna yang terkandung dalam istilah halal bihalal, diantaranya ialah:

Pertama, dari segi hukum fikih. Halal yang oleh para ulama dipertentangkan dengan kata haram, apabila diucapkan dalam konteks halal bihalal memberikan pesan bahwa mereka yang melakukannya akan terlepas dari dosa.

Tinjauan hukum fikih menjadikan sikap yang tadinya haram atau yang tadinya berdosa menjadi halal atau tidak berdosa lagi. Ini tentu baru tercapai apabila persyaratan lain yang ditetapkan oleh hukum terpenuhi oleh pelaku halal bihalal, seperti secara lapang dada saling maaf-memaafkan.

Kedua, dari segi bahasa kata halal berasal dari kata halla atau halala yang mempunyai berbagai bentuk dan makna sesuai rangkaian kalimatnya. Makna-makna tersebut antara lain, menyelesaikan masalah atau kesulitan atau meluruskan benang kusut atau mencairkan yang membeku atau melepaskan ikatan yang membelenggu.

Jika memahami kata halal bihalal dari tinjauan kebahasaan, maka seseorang akan memahami tujuan menyambung apa-apa yang tadinya putus menjadi tersambung kembali. Hal ini dimungkinkan jika para pelaku menginginkan halal bihalal sebagai media untuk silaturahim untuk saling maaf-memaafkan.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa halal bihalal mengarahkan bagi umat Islam agar senantiasa untuk membangun hubungan yang putus, mewujudkan keharmonisan dari sebuah perselisihan dan pertikaian, dan berbuat baik secara berkelanjutan.

Halal bihalal tidak hanya sekadar saling memaafkan antar keluarga dan kerabat, tetapi mampu menciptakan kondisi persatuan di tengah masyarakat. Semoga kita senantiasa dilapangkan hatinya untuk saling memaafkan.